Kesehatan

Ibu Hamil Berisiko Terkena Osteoporosis

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 23 Oktober 2020
Ibu Hamil Berisiko Terkena Osteoporosis

Sinar matahari penting untuk ibu hamil (Sumber: pexels/freestockorg)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

OSTEOPOROSIS merupakan silent killer yang lebih berbahaya dibandingkan penyakit jantung. Bagaimana tidak? Proses ostroporosis berlangsung panjang, mulai usia 20an hingga 50an membuat penderitanya tidak menyadari osteoporosis pada dirinya.

Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena Osteoporosis empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Baca juga:

Bunda, Ini Penyebab Suara Serak saat Hamil

"Sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause," ujar Prof. Dr. dr Saptawati Bardosono, MSc, Pakar Gizi Medik FKUI-RSCM pada virtual CDR Media Event, Kamis (22/10).

Proporsi risiko osteoporosis pada perempuan semakin tinggi setelah berusia 55 tahun, sebagian besar disebabkan adanya retak tulang pada perempuan yang berhubungan erat dengan perubahan metabolisme tulang pada umur post-menopause.

Ibu hamil perlu memerhatikan kebutuhan kalsiumnya untuk ia dan baginya (Sumber: Pexels/freestockorg)

Banyak faktor yang dapat menurunkan kepadatan tulang pada perempuan seperti saat kehamilan dan menyusui. Bahkan Prof. Dr. dr Saptawati Bardosono, MSc atau yang akrab disapa Profesor Tati menyebutkan bahwa perempuan hamil dan menyusui menjadi salah satu kelompok risiko Osteoporosis.

Bagaimana proses kehamilan justru dapat meningkatkan risiko osteoporosis?

Profesor Tati menyebutkan ibu hamil punya tanggungjawab untuk menunjang pertumbuhan bayinya saat masih dalam kandungan. Ketika janin hadir untuk pertama kalinya, mereka hanya berukuran satu gram.

Baca juga:

Diabetes Gestasional Banyak Terjadi pada Ibu Hamil

Dalam waktu sembilan bulan ukuran mereka bertambah menjadi 3000 gram. Terjadi peningkatan ukuran sebanyak 3000 kali. "Pertumbuhan terbesar terdapat di tulangnya. Darimana tulang itu didapatkan? Tentu dari tulang ibunya," tutur Profesor Tati.

Itulah sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan asupan kalsium yang jauh lebih besar daripada biasanya. Apabila ibunya tidak mendapat asupan kalsium yang cukup mereka harus berkorban untuk janinnya.

"Kalau korban tidak bisa memenuhinya maka mereka berpotensi untuk mengalami osteoporosis," lanjutnya.

Risiko osteoporosis pada ibu hamil (Sumber: Pexels/ Garon Piceli)

Bukan hanya berbahaya bagi dirinya sendiri. Kekurangan kalsium pada ibu hamil juga bisa membahayakan janinnya. Profesor Tati menyebutkan bahwa janin yang kekurangan kalsium maka pertumbuhan tulangnya tidak berlangsung baik. "Pertumbuhan tulangnya di bawah bayi-bayi yang lain," ujarnya.

Itu akan terus berlangsung hingga usia dewasa. "Sejak lahir dan selama masa kanak-kanak terjadi pertumbuhan pesat yang melibatkan tulang," ucap Profesor Tati. Pertumbuhan terus berlangsung hingga pada akhir usia pubertas (18-19 tahun) dan akan berhenti di usia 30 tahun.

"Itulah mengapa nutrisi ibu saat hamil sangat krusial bagi bayinya," lanjutnya.

Untuk itu, ibu hamil harus mendapat asupan kalsium yang cukup selama masa kehamilan dan juga vitamin D. Kalsium bisa didapatkan melalui produk susu atau suplemen tambahan.

Vitamin D sendiri berfungsi agar penyerapan kalsium berlangsung sempurna. "Upaya paling mudah dan sederhana yakni mendapatkan paparan sinar matahari," tukas Profesor Tati. (avia)

Baca juga:

Ibu Hamil Dilarang Konsumsi Seafood? Ini Faktanya

#Ibu Hamil #Kesehatan #Kesehatan Tulang
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan