Hobi Menunda Pekerjaan Indikasi Gangguan Mental


Hobi menunda bisa jadi tanda gangguan mental. (foto: Unsplash/magnet me)
"KERJAIN besok,ah," ucap si mageran yang hobinya menunda-nunda pekerjaan. Secara sekilas, kebiasaan menunda pekerjaan terlihat sepele. Padahal, itu bisa menjadi bumerang bagi kita di kemudian hari. Kita akan menjadi sulit untuk mewujudkan cita-cita di masa depan karena kebiasaan buruk ini. Selain itu, psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, dan pegiat kesehatan jiwa dr I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ menyebut kebiasaan menunda-nunda pekerjaan bisa jadi mengindikasi masalah pada psikologis seseorang.
BACA JUGA:
1. Perfeksionisme
Faktor pertama yang menyebabkan seseorang menunda pekerjaan adalah perfeksionisme. "Mereka yang perfeksionisme membatasi definisi sukses ke standar yang tidak realistis," ucapnya.
2. Ketakutan Pada Hal Yang Tidak Diketahui
Beberapa orang juga menunda pekerjaan karena ketakutan akan sesuatu yang tidak mereka ketahui. "Kalau mengetahui apa yang kita hadapi bisa membantu kita mengambil atau mengubah strategi jika diperlukan," sarannya.
3. Penganut "Aku Akan Kerjakan Nanti"
Mereka tidak punya kesibukan apapun hanya senang saja menunda pekerjaan. Alih-alih langsung mengerjakan tugas mereka lebih senang mengulur-ulur waktu.
"Mereka cenderung membuat perbedaan untuk apa yang akan berdampak dalam waktu dekat daripada yang akan berdampak pada mereka di kemudian hari," tuturnya.
4. Mengerjakan pekerjaan yang terlihat lebih mudah
Mereka enggan merasa repot saat ini untuk sesuatu yang hasilnya belum terlihat. "Padahal ada keuntungan besar di depan mata yang tidak mereka ketahui," ujarnya.
5. Kekurangan Motivasi
Kadangkala, seseorang males-malesan mengerjakan sesuatu karena tidak adanya motivasi. "Kalau kita melihat dengan jelas kontribusi pekerjaan terhadap tujuan atau cita-cita, kita cenderung lebih menghargai apa yang sedang dikerjakan," katanya. Dengan menemukan motivasi yang tepat, kita juga siap investasi energi dan waktu di sana.
6. Tak tahu cara memulai
"Mulai dari mana dulu ya. Bingung ih!" akhirnya pekerjaan pun terbengkalai. Untuk mensiasatinya, coba bedah menjadi beberapa bagian terkecil. Selanjutnya, kita bisa mengerjakan dari yang paling mudah ke bagian yang paling sulit.(Avia)
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
