HIPMI Diharap Jadi Inisiator Pembuka Lapangan Kerja Warga Terdampak COVID-19
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: BNPB
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 berdampak luas di berbagai sektor. Tantangan ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi pekerjaan rumah bersama, khususnya mengakomodasi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat efisiensi di sektor bisnis atau ekonomi.
Kondisi ini mendapat perhatian Gugus Tugas Nasional di tengah menghadapi pandemi COVID-19. Kepala Gugus Tugas Nasional Doni Monardo bertemu dengan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) H. Maming Mardani untuk mendiskusikan topik dampak pandemi tersebut di Graha BNPB, Jakarta, Senin (29/6).
Baca Juga:
Survei Komnas HAM Ungkap Belum Semua Orang Beribadah di Rumah Saat Corona
Doni berharap HIPMI dapat menjadi inisiator dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk warga yang terimbas dampak pandemi COVID-19.
"Diharapkan untuk bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk mereka yang kehilangan pekerjaan akibat Covid, salah satunya pekerja migran Indonesia," ujar Doni.
Doni menambahkan, pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke tanah air mempunyai kemampuan bahasa asing yang dapat digunakan untuk menjadi pemandu wisatawan asing.
"Ada potensi mereka yang pulang dari luar, rata-rata mempunyai kemampuan bahasa asing yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi pemandu wisata bagi wisatawan asing," ucap doni.
Selain itu, Doni yang juga Kepala BNPB mengharapkan HIPMI untuk menggandeng perangkat desa, lembaga dan seluruh elemen masyarakat untuk dapat mengembangkan pariwisata berbasis komunitas dan alam.
"Dengan menggandeng semua elemen masyarakat dapat membangun desa wisata berbasis komunitas, misalnya membuat home stay, memberikan pelatihan, transportasi menggunakan sepeda untuk keliling menikmati keindahan alam Indonesia," kata Doni.
Doni mencontohkan upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk membuka kembali pariwisata yang aman COVID-19. Pemerintah setempat serius dalam menggerakan ekonomi lokal, khususnya di sektor pariwisata, dengan mengeluarkan sertifikasi protokol kesehatan. Ini menjadi bukti jaminan keamanan dan kesehatan bagi para pengunjung yang datang di kawasan wisata Banyuwangi.
Baca Juga:
Dapat Perintah Salurkan APD Bantuan dari Puan, Gibran: Semoga Ini Sinyal Baik Pilkada
Sementara itu, HIPMI mengungkapkan jenis usaha yang masih dapat dikembangkan masyarakat, seperti makanan dan minuman khas setempat. Ini dapat dijadikan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Namun, ini perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah seperti pemberian sertifikasi kepada produk lokal. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin