Heboh! Ahli Astronomi Temukan Sebuah Planet Seperti 'Neraka'

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 21 Februari 2020
Heboh! Ahli Astronomi Temukan Sebuah Planet Seperti 'Neraka'

Sebuah planet baru bak 'Neraka' ditemukan oleh ahli astronomi (Foto: university of warwick)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BELUM lama ini seorang ahli Astronomi menemukan planet dengan temperatur permukannya yang sangat panas, yakni mencapai 1.000 derajat celcius.

Selain memiliki temperatur permukaan yang seperti 'neraka', waktu revolusi planet tersebut pun sangat singkat, yakni satu tahun di planet itu hanya berdurasi 18 jam.

Baca juga:

Perusahaan Wisata Ini Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa

Dilansir dari laman New York Post, planet yang dinamakan NGTS-10b berjarak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi.

Karena bersuhu panas, planet NGTS-10b termasuk sebagai 'Jupiter Panas' (foto: spidersweb)

Lantaran berbentuk planet gas raksasa bersuhu permukaan tinggi, planet itu pun termasuk sebagai 'Jupiter panas'. Karena ukurannya yang menyerupai Jupiter dan memiliki suhu permukaan yang panas.

"NGTS-10b merupakan planet seukuran Jupiter yang mengorbit bintang tak begitu jauh dari Matahari," ucap James McCormac.

Planet tersebut merupakan sebuah pelanet yang mengalami penguncian pasang surut. Atau satu sisi planet itu terus menghadap bintangnya selama mengorbit.

Karena jarak planet itu yang cukup dekat dengan bintangnya, temperatur di salah satu planet NGTS-10b itu bisa mencapai 1.000 derajat celcius.

Baca Juga:

328 Hari di Luar Angkasa, Astronot Perempuan Ini Akhirnya Kembali ke Bumi

Planet baru itu diprediksi akan hancur (Foto: theregister)

Namun ahli astronomi memperkirakan jika planet itu sudah hampir hancur. Karena jaraknya yang dekat dengan bintang, kekuatan pasang surutnya dapat menghancurkan planet tersebut.

Para peneliti pun akan terus mengawasi planet tersebut dalam waktu puluhan tahun ke depan, guna mengetahui apa yang akan terjadi pada planet NGTS 10-b itu.

Selain itu, para penliti pun berharap jika temuan itu bisa membantu untuk memahami komposisi dari Jupiter panas.

Salah satu penulis Studi tersebut, Daniel Bayliss pun menambahkan, selama beberapa puluh tahun ke depan, ada kemungkinan kita bisa melihat planet ini dapat tersedot oleh bintang. Hal itu dianggap bisa membantunya untuk melihat struktur dari planet yang belum pernah diketahui sebelumnya. (Ryn)

Baca Juga:

Sejarah Baru! Astronot Berhasil Membuat Biskuit Cokelat di Luar Angkasa

#Sains #Luar Angkasa
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - 5 menit lalu
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan