Kesehatan

Hati-Hati, Cahaya Lampu Jalanan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tiroid

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 15 Februari 2021
Hati-Hati, Cahaya Lampu Jalanan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tiroid

Studi baru menemukan bahwa lampu cahaya buatan dapat menyebabkan risiko kanker tiroid. (Foto: Pixabay/@neelam279)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ADA bahaya yang mengintai di balik lampu jalanan. Siapa sangka lampu buatan yang kelihatan tidak berbahaya, nyatanya bisa jadi ancaman kesehatan yang menyeramkan. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat cahaya buatan dapat meningkatkan kemungkinan risiko terkena kanker tiroid.

Seperti dilansir dari laman Daily Mail UK, temuan baru ini diteliti oleh para ilmuwan dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas. Penelitian melibatkan 464.371 responden yang dilakukan selama kurang lebih 13 tahun. Analisis dilakukan dengan mengamati citra satelit untuk memperkirakan tingkat cahaya di area tempat partisipan tinggal.

Baca juga:

4 Tips Gaya Hidup yang Simpel Untuk Mencegah Kanker

Hati-Hati, Cahaya Lampu Jalanan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tiroid
Data menunjukkan bahwa cahaya buatan dapat menekan melatonin yang memilik efek anti tumor. (Foto: Unsplash/@elizabetastrelkova)

Data menunjukkan bahwa peserta yang tinggal di area dengan tingkat polusi cahaya malam tinggi memiliki risiko 55 persen lebih besar terkena kanker tiroid dibandingkan lokasi dengan cahaya rendah.

Hal ini bisa terjadi karena cahaya buatan dapat menekan melatonin, sebuah modulator aktivitas estrogen yang memiliki efek anti tumor.

Lebih lanjut, lampu ini dapat menyebabkan gangguan pada jam internal tubuh, atau bahasa resminya ritme sirkadian. Ketika terganggu, hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab berbagai jenis kanker.

Sebenarnya ini bukan penelitian pertama yang mencari tahu dampak buruk dari cahaya buatan. Selama satu abad terakhir, dunia berubah dratis berkat pertumbuhan lampu buatan.

Meskipun memudahkan manusia, ada impak negatif yang dihasilkannya yaitu polusi cahaya. Penemuan sebelumnya menunjukkan bahwa polusi cahaya berdampak pada gangguan tidur, cedera mata, obesitas, depresi, dan peningkatan risiko kanker payudara.

Baca juga:

Kenali Kanker Getah Bening yang Harus Diwaspadai

Hati-Hati, Cahaya Lampu Jalanan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tiroid
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa polusi cahaya di perkotaan memang menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. (Foto: Unsplash/@Riku Lu)

Pada beberapa kasus, ada kesamaan antara kanker payudara dan kanker tiroid. Oleh sebab itu, penulis utama penelitian, Qian Xiao memutuskan untuk mencari hubungan antara cahaya malam dengan kanker tiroid.

Tim menggunakan Studi Diet dan Kesehatan NIH-QAARP yang berisi data ratusan ribu orang berusia 50 hingga 71 tahun yang tercatat pada tahun 1995 dan 1996. Kemudian Xiao melihat citra satelit dari masing-masing rumah mereka untuk melihat apakah mereka tinggal di daerah dengan cahaya terang atau tidak.

Selanjutnya temuan tersebut dibandingkan dengan database diagnosis kanker tiroid yang terjadi hingga tahun 2011. Mereka menemukan 856 kasus dari 464.371 relawan. Sehingga mereka mengetahui bahwa partisipan yang areanya memiliki banyak cahaya buatan lebih berisiko terkena kanker tiroid.

Sayangnya, studi ini tidak dirancang untuk menetapkan kausalitas. "Kami tidak tahu apakah tingkat cahaya luar ruangan yang lebih tinggi juga akan menyebabkan peningkatan risiko kanker tiroid yang lebih tinggi," jelas Xiao.

Sampat saat ini temuan tersebut hanya mengetahui bahwa paparan cahaya buatan di malam hari akan memengaruhi ritme sikardian yang dapat memicu kanker. Ke depannya, mereka berharap ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara cahaya malam hari dan kanker. (sam)

Baca juga:

Konsumsi Walnut Cegah Kanker Payudara

#Kesehatan #Info Kesehatan #Kanker #Kanker Tiroid
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan