Harvard University Buat Senyawa yang Bisa Atasi Resistensi Antibiotik


Peneliti Harvard ciptakan senyawa yang bisa atasi resistensi antibiotik. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)
MerahPutih.com - Peneliti Universitas Harvard mengumumkan penemuan antibiotik baru yang memiliki potensi untuk mengatasi infeksi yang resisten terhadap obat.
Senyawa sintetis bernama kresomisin telah terbukti efektif membunuh berbagai jenis bakteri patogen yang biasa menjadi resisten terhadap antibiotik, termasuk Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Andrew Myers, seorang profesor kimia dan biologi kimia di Harvard, menjelaskan bahwa kresomisin menunjukkan aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap berbagai strain bakteri patogen.
Baca juga:
Peneliti AS Ingin Ciptakan Rahim Buatan
Molekul ini dirancang dengan kemampuan khusus untuk menempel pada ribosom bakteri, sebuah target yang umum digunakan oleh antibiotik.
Mode pengikatan kresomisin telah dikonfirmasi melalui serangkaian eksperimen komputasi, struktural, dan biokimia, demikian diungkapkan LabPulse, beberapa hari lalu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kresomisin efektif baik dalam uji laboratorium (in vitro) maupun pada hewan uji (in vivo) terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, termasuk strain yang resisten terhadap beberapa jenis antibiotik.
Penemuan ini terinspirasi dari struktur kimia lincosamides, sebuah kelas antibiotik yang sudah umum digunakan.
Baca juga:
Peneliti Jepang Ciptakan Koper AI untuk Wisatawan Disabilitas Netra
Tim riset Andrew G. Myers di Harvard sedang mengembangkan antibiotik sintetik lainnya yang menargetkan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan, kulit, dan jaringan lunak.
Mereka baru-baru ini menerima hibah sebesar USD 1,2 juta (Rp 19 miliar) dari CARB-X, sebuah kemitraan nirlaba global yang dipimpin oleh Boston University, untuk mendukung pengembangan senyawa ini.
Langkah ini diyakini akan memiliki dampak besar dalam memerangi bakteri resisten terhadap antibiotik dan meningkatkan kesehatan global. (waf)
Baca juga:
Peneliti University of South Wales Australia Ciptakan Tulang dari Teknologi 3D
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
