Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2023 Mengusung Tema Perempuan


Perempuan seringkali kekurangan akses ke jaringan, mentor, sponsor, dan panutan. (Pixabay/ptksgc)
PADA 26 April 2023, seluruh dunia merayakan World Intellectual Property Day atau Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Perayaan yang jatuh setiap April ini memang masih jarang di telinga masyarakat awam, termasuk Indonesia.
Hari Kekayaan Intelektual Sedunia merupakan perayaan yang menawarkan kesempatan unik untuk bergabung dengan orang lain di seluruh dunia. Tentunya untuk mempertimbangkan bagaimana kekayaan intelektual dapat membantu kancah seni global berkembang. Kemudian memungkinkan inovasi teknologi yang mendorong kemajuan manusia, seperti dikutip dalam laman WIPO.
Baca Juga:

Perayaan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia pertama kali diinisiasi oleh negara-negara yang tergabung dalam World Intellectual Property Organizations (WIPO) pada 26 April 2000. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman umum tentang intellectual property (IP).
Hari Kekayaan Intelektual Sedunia menjadi kesempatan untuk menyoroti peran hak kekayaan intelektual. Seperti paten, merek dagang, desain industri, hak cipta, dalam mendorong inovasi dan kreativitas.
Sistem Kekayaan Intelektual yang seimbang mengakui dan menghargai penemu dan pencipta atas pekerjaan agar mereka dapat memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat dari kreativitas dan kecerdikan mereka.
Hak kekayaan intelektual menyediakan sarana bagi para peneliti, penemu, bisnis, perancang, seniman, dan lainnya dapat secara legal melindungi inovasi dan kreativitas mereka dan mengamankan pengembalian ekonomi pada mereka.
Sistem dari Kekayaan Intelektual yang efektif dapat menyeimbangkan kepentingan penemu dan pencipta dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan Terbukti sebagai cara yang efektif untuk mendorong penemu dan pencipta menginvestasikan waktu, energi, dan kecerdasan mereka untuk mengembangkan teknologi baru dan bentuk baru ekspresi kreatif yang keduanya meningkat.
Tema World Intellectual Property 2023, adalah Women and IP: Accelerating Innovation and Creativity. Tahun ini WIPO merayakan sikap “bisa melakukan” dari penemu, pencipta, dan pengusaha perempuan di seluruh dunia dan karya terobosan mereka.
Hal ini karena perempuan membentuk hampir setengah dari populasi global (49,58%) dan mewakili kumpulan bakat yang sangat besar, yang sebagian besar masih belum dimanfaatkan.
Baca Juga:
Megawati Tegaskan Pentingnya Pelindungan Kekayaan Intelektual

Perempuan di semua wilayah membentuk dunia melalui imajinasi, kecerdasan, dan kerja keras mereka. Namun seringkali menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengakses pengetahuan, keterampilan, sumber daya, dan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang.
Penelitian WIPO membantu mengidentifikasi berbagai hambatan yang mungkin menghalangi perempuan untuk menggunakan layanan Kekayaan Intelektual. Selain kurangnya pengetahuan tentang Kekayaan Intelektual, perempuan seringkali kekurangan akses ke jaringan, mentor, sponsor, dan panutan; menghadapi kesulitan dalam mengamankan sumber daya keuangan; menghadapi bias negatif dan memikul beban tanggung jawab perawatan dalam keluarga mereka.
Menurut data WIPO yang dirilis pada Maret 2023, diperkirakan hanya 16,2 persen penemu yang disebutkan dalam permohonan paten internasional adalah perempuan pada tahun 2022. Meskipun jumlahnya meningkat, kemajuannya lambat.
Pada saat membangun ketahanan ekonomi untuk pemulihan menjadi prioritas utama, menghubungkan perempuan dengan sistem IP untuk mempercepat inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan bisnis, menjadi lebih penting dari sebelumnya. Itu masuk akal secara ekonomi dan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.
Untuk Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2023, mari bekerja sama untuk mempromosikan pengembangan ekosistem IP yang lebih inklusif dan beragam yang mempercepat inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan bisnis untuk kepentingan semua.
Inovasi dan kreativitas adalah pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, ada ketimpangan dalam partisipasi gender dalam tugas-tugas inventif dan kreatif, seperti yang terlihat dari data yang tersedia dari sistem IP. Di antaranya adalah,
* Kesenjangan Gender Inovasi
* Kesetaraan Gender, Keanekaragaman dan Kekayaan Intelektual
* Menutup Kesenjangan Gender dalam IP: Melihat Praktek yang Baik
WIPO secara aktif bekerja menuju kesetaraan gender dan partisipasi penuh perempuan dalam sistem Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Internasional, baik melalui pengarusutamaan gender yang sistematis maupun kegiatan yang ditargetkan. (mro)
Baca Juga:
PP Ekraf Bawa Kekayaan Intelektual Naik Kelas, Bisa Jadi Jaminan untuk Bank
Bagikan
Berita Terkait
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor

Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan

Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos

Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas

Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan

Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa
