Hari Ini Pedagang Pasar hingga Sopir Angkutan Mulai Divaksin COVID-19


Ilustrasi seseorang divaksin (Antara/Pixabay)
MerahPutih.com - Pemerintah melakukan vaksinasi COVID-19 tahap kedua untuk para pekerja publik mulai Rabu (17/2) ini.
Vaksinasi tahap kedua ini diberikan bagi pekerja publik dan melanjutkan vaksinasi bagi lansia di atas usia 60 tahun.
Program vaksinasi tahap kedua akan berlangsung mulai 17 Februari dan diharapkan dapat selesai pada Mei 2021.
Baca Juga:
Total sasaran vaksinasi tahap kedua mencapai 38,5 juta orang yang terdiri dari 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lansia.
Pekerja publik terdiri dari pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, satpol PP, pelayan publik (perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran), transportasi publik, atlet, wartawan dan pelaku sektor pariwisata (staf hotel, restoran dan tempat wisata).
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, vaksinasi ini menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19.
"Petugas pelayanan publik memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi," kata Nadia kepada wartawan.
Kendati masyarakat sebentar lagi akan mendapatkan vaksinasi, Nadia mengimbau bahwa upaya ini belum cukup.
Vaksinasi, 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (testing, tracing, dan treatment) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan.
"Setelah vaksin kita tidak boleh kendor melaksanakan protokol kesehatan," imbaunya.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksinasi tahap kedua akan dimulai pada pedagang pasar Tanah Abang.
"Dalam tahap ini, vaksinasi bagi pedagang pasar akan berlangsung selama enam hari dengan menargetkan sekitar 55 ribu orang pedagang pasar di Tanah Abang," kata Maxi.
Maxi mengatakan, mereka yang diprioritaskan menerima vaksinasi COVID-19 tahap kedua ini adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara (ASN).
Kemudian, keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.
"Dan kita ketahui, total sasaran vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446 yang terdiri dari 21 juta lebih lansia, dan hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik," ujarnya.
Baca Juga:
Warga Tolak Vaksinasi COVID-19, Wagub DKI: Didenda dan Tidak Dikasih Bansos
Maxi menjelaskan, penetapan kelompok prioritas penerima vaksin ini sudah memperhatikan peta jalan atau road map dari Organisasi Kesehatan Sunia (WHO), Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.
"Ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi sehingga sangat rentan terhadap virus COVID-19," ucapnya.
Maxi mengatakan, melihat target vaksinasi tahap kedua cukup besar maka tahapannya akan dimulai di tujuh provinsi di Jawa-Bali karena tingkat penularan virus corona tinggi di tujuh provinsi tersebut.
"Tujuh provinsi ini juga daerah dengan banyak permukiman padat sehingga laju penularannya tinggi, sisa 30 persen lainnya akan dibagikan ke provinsi lain," pungkasnya. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
