Kesehatan

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melahirkan

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 03 November 2021
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melahirkan

Waspadai penyakit yang mengintai ibu pasca-persalinan. (Foto: Pixabay/Cparks)

Ukuran:
14
Audio:

PERJUANGAN ibu saat melahirkan sang buah hati tidak berhenti setelah bayi berhasil keluar. Justru fase setelah melahirkan merupakan masa krusial yang menentukan apakah ibu selamat tanpa membawa penyakit apa pun. Apalagi selama masa kehamilan, tubuh seketika beradaptasi karena perubahan hormon yang sangat drastis. Begitu pun dengan proses melahirkan dan pasca-persalinan.

Melansir dari marchofdimes.org, umumnya gejala dari berbagai penyakit yang terjadi setelah melahirkan sangat ringan dan sering diabaikan begitu saja. Seorang ibu yang baru melahirkan wajib melakukan pemeriksaan secara rutin untuk memastikan tidak ada komplikasi. Pemeriksaan rutin ini juga bertujuan agar dokter bisa segera mengobati jika ternyata ditemukan penyakit komplikasi pasca-persalinan.

Baca Juga:

Ladies, Kenali 4 Jenis Rambut Rontok


1. Pendarahan

lahir
Pendarahan berlebihan merupakan pertanda adanya penyakit di dalam rahim. (Foto: Pixabay/nastya gepp)


Setelah melahirkan, umumnya ibu akan mengeluarkan darah seperti menstruasi. Tetapi jika pendarahan sudah terjadi secara berlebihan dan membuatmu merasa pusing sampai mual, sebaiknya cepat-cepat periksa ke dokter kandungan. Pendarahan setelah melahirkan bisa menjadi indikasi penyakit pada dinding rahim atau tertinggalnya sisa plasenta di dalam rahim.


2. Demam tinggi

lahir
Demam tinggi mengindikasi adanya infeksi. (Foto: Pixabay/guvo59)


Ruang persalinan harus selalu dalam keadaan bersih dan steril. Namun, masalah kebersihan juga kerap terjadi di beberapa kasus melahirkan. Akibatnya ibu setelah melahirkan mengalami infeksi bakteri atau virus yang terbawa dari ruang persalinan dan alat-alat yang tidak higienis. Infeksi rahim memiliki gejala berupa demam tinggi selama berhari-hari, miss V mengeluarkan bau tak sedap, dan sensasi sakit di perut bagian bawah.

Baca Juga:

Ketahui Ini Sebelum Menggunakan KB


3. Sesak napas

lahir
Emboli paru-paru rentan terjadi saat proses melahirkan. (Foto: Pixabay/nastya gepp)


Salah satu ketakutan terbesar para ibu yang sedang hamil adalah penyakit emboli paru-paru. Penyakit ini biasa menyerang ibu yang sedang dalam proses melahirkan. Emboli paru-paru adalah penyumbatan pembuluh darah di dalam paru-paru. Dalam kasus ibu hamil, penyumbatan pembuluh darah bisa saja disebabkan oleh air ketuban yang masuk ke dalam pembuluh darah dan akhirnya menempel pada paru-paru. Jika terlambat terdeteksi, emboli
paru-paru bisa menyebabkan kematian mendadak.


4. Baby blues

lahir
Suami harus ikut menjaga bayi baru lahir agar istri terhindar dari baby blues. (Foto: Pixabay/422694)


Masa ketika masih berdua dengan suami jauh berbeda ketika sang buah hati sudah lahir. Berbagai perubahan yang memaksa seorang ibu harus cepat beradaptasi dapat menyebabkan sindrom baby blues. Merasa depresi karena kelelahan akibat harus mengurus rumah sekaligus bayi baru lahir adalah hal yang wajar. Suami harus selalu ada ketika istri membutuhkannya di fase pasca-persalinan agar istri terhindari dari sindrom baby blues. (Mar)

Baca Juga:

Apakah Energy Drink Aman Bagi Kesehatan?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan