Apakah Energy Drink Aman Bagi Kesehatan?


Sebaiknya menghindrai mengonsumsi energy drinks. (Foto: Pexels/Breakingpic)
BADANMU sudah merasa letih, pegal, dan mengantuk. Meski begitu, kamu harus sampai tepat waktu, padahal jarak tempuh masih jauh. Supaya energi nendang dan berstamina kuat untuk menyetir berjam-jam, kamu pun melipir ke minimarket terdekat untuk membeli minuman berenergi atau energy drink.
Seketika menenggak sebotol minuman berenergi yang rasanya nikmat dan menyegarkan, tubuhmu langsung terasa enakan, berlimpahkan energi, dan menjadi lebih fokus. Minuman berenergi sering dikonsumsi oleh orang dari berbagai usia dan populer bagi orang-orang yang bekerja di malam hari.
Baca Juga:

Meski begitu, laman Healthline menuliskan bahwa beberapa ahli kesehatan memperingatkan, minuman berenergi bisa jadi memberikan ancaman kesehatan.
Minuman berenergi biasanya mengandung kafein untuk menstimulasi fungsi otak dan meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Beberapa kandungan lain yang umum ditemukan pada minuman berenergi yakni gula, vitamin B, turunan asam amino, dan ekstrak herbal.
Walau minuman berenergi bisa membantu orang-orang yang suka berkendara atau shift kerja di malam hari. Penelitian yang dipublikasikan pada PubMed Central, dapat menimbulkan penurunan kualitas tidur. Setelah minum energy drink, kamu bisa mengalami tidur yang tidak nyenyak dan tidak berkualitas.
Tidak hanya itu, laman Insider menuliskan bahwa energy drink bisa berakibat pada gangguan jantung. Ini karena kandungan kafein yang terlalu tinggi. Bahkan, ada 20 ribu kasus Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit yang melibatkan konsumsi minuman berenergi di Amerika Serikat pada 2011.
Baca Juga:

Ahli diet di Orlando Health, Lauren Popeck, mengatakan kepada Insider bahwa rutin atau sering mengonsumsi minuman berenergi bisa menyebabkan aritmia jantung, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan kecemasan yang meningkat.
Minuman berenergi juga seringkali digunakan sebagai sebagai mixer untuk minuman beralkohol oleh anak muda. Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), 25% anak kuliahan mengonsumsi alkohol dan energy drink. Ini adalah tindakan yang berbahaya, karena minuman berenergi mampu mengubah intoxication level, sehingga membuatmu merasa masih berenergi dan kuat minum lagi.
Minuman berenergi juga berbahaya bagi remaja dan orang dewasa muda yang masih tumbuh dan berkembang. Associate professor pada Universitiy of Toledo College of Medicine and Life Science mengatakan kepada Insider bahwa energy drink bisa meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan seperti anomali sistem saraf kardiovaskular, kemampuan kognitif kurang berkembang, dan meningkatkan risiko depresi dan gangguan mental lainnya. (SHN)
Baca Juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
