Wisata

Virus Baru Muncul, Jepang Larang Warga Asing Datang

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 27 Desember 2020
Virus Baru Muncul, Jepang Larang Warga Asing Datang

Jepang larang warga asing datang sementara waktu, karena ditemukannya varian Virus Corona baru (Foto: pixabay/rmsep4)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA hari Sabtu (27/12), Jepang mengatakan akan melarang warga negara asing non-residen memasuki negara tersebut. Jepang memperketat perbatasannya usai ditemukan varian baru Virus Corona yang sangat menular.

Seperti yang dilansir dari reuters, Pemerintah Jepang mengumumkan melalui email, bahwa larangan tersebut akan berlaku mulai 28 Desember 2020, dan akan berlaku hingga Januari.

Baca Juga:

Kisah Inspiratif Survivor Kasus 01 COVID-19 Sita Tyasutami Menghadapi Perundungan

Warga negara Jepang dan warga asing akan diizinkan amsuk, tetapi harus menunjukan bukti tes Virus Corona negatif 72 jam sebelum berangkat ke Jepang. Serta harus karantina selama dua minggu usai kedatangan.

Jepang memperketat perbatasannya usai ditemukan varian baru Virus Corona yang sangat menular (Foto: pixabay/fernandozhiminaichela)

Seperti yang dilansir dari laman reuters, pada hari Jumat lalu, Jepang melaporkan kasus pertama dari varian yang menyebar cepat pada penumpang yang datang dari Inggris.

Varian baru itu pun telah terdeteksi pada seorang pria yang mengunjungi Inggris, serta anggota keluarganya, yang merupakan kasus pertama orang yang terinfeksi ditemuka di luar pemeriksaan bandara.

Ketegangan baru sontak menambah kekhawatiran tentang lonjakan kasus, karena Tokyo melaporkan rekor kenaikan kasus pada hari Sabtu.

Infeksi virus COVID-19 mencapai rekor 949 di ibu kota ketika Jepang memasuk liburan Tahun Baru. Di mana biasanya di liburan tahun baru banyak wisatawan yang berdatangan dari ibu kota ke provinsi.

Baca Juga:

'Hantaman' Pandemi COVID-19 Tak Menyurutkan Daya Beli Konsumen Indonesia

Infeksi virus yang menyebabkan COVID-19 mencapai rekor 949 di ibu kota ketika Jepang memasuki liburan Tahun Baru yang biasanya membuat orang berdatangan dari ibu kota ke provinsi-provinsi.

Pemerintah setempat meminta warga Jepang untuk tinggal di rumah dan menghindari kerumunan (Foto: pixabay/alexander_koch)

Media lokal menyebutkan bahwa pusat transportasi Tokyo melemah, sehari setelah Perdana Menteri Yoshihide Suga, di bawah tekanan karena kasus COVID-19 terus meningkat. Hingga Yoshihide pun mendesak warga Jepang untuk tinggal di rumah dan menghindari kerumunan.

Dengan perayaaan Tahun Baru yang rata-rata dimanfaat oleh masyarakat untuk berkumpul keluarga atau kunjungan massal ke tempat suci, para ahli telah memperingatkan hal tersebut.

Sejumlah ahli menyebutkan bahwa pembatasan publik akan sangat penting untuk mencegah tingkat infeksi meningkat lebih jauh di tengah kekhawatiran pandemi COVID-19.

Sementara itu, popularitas Perdana Menteri Yoshihide sendiri merosot setelah menuai banyak kritik. Hal itu lantaran Yoshihide lambat bereaksi terhadap meningkatnya infeksi di Tokyo serta menghadiri makan malam steak bersama, yang menyimpang dari seruannya sendiri untuk berhati-hati. (Ryn)

Baca Juga:

Peretas Kacaukan Rantai Pasokan Vaksin COVID-19, Apa Motifnya?

#COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan