Hadir tanpa Gejala, Ini Cara Mudah Deteksi Kanker Prostat


Pahami gejala kanker prostat. (Foto: Pexels/Anna Tarazevich)
KANKER masih menjadi penyakit mematikan terbanyak di dunia. Menurut informasi yang dilansir dari World Cancer Research Fund pada 2018 kanker prostat adalah kanker terbanyak kedua di dunia. Meskipun tampak menakutkan, deteksi dini dan tatalaksana yang tepat akan meningkatkan harapan hidup pasien.
Apa sajakah ciri-ciri umum kanker prostat? Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K) Ph.D., menyebutkan, di fase awal kanker prostat tidak menimbulkan gejala apapun. Sebagian besar pasien dengan kanker prostat stadium awal tidak menyadari adanya gejala.
Baca Juga:
Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Sebabkan Kanker Usus!

"Gejala terkadang baru dirasakan pasien saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya. Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urin atau air mani, disfungsi ereksi, sakit pada pinggang, punggung dan tulang iga, kelemahan pada tungkai/kaki dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih," urainya.
Apabila tidak segera mendapatkan penanganan, kanker akan berkembang. Kanker prostat juga dapat menyebar ke organ-organ terdekat seperti kandung kemih, tulang atau organ lain. "Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang terjangkit kanker prostat. Mulai dari faktor usia, ras, riwayat keluarga, perubahan gen, sindrom metabolik (diabetes, kolesterol dan juga obesitas). "Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, pola diet yang tidak baik serta kurangnya seseorang dalam berolahraga juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat pada pria,” jelasnya.
Ia menambahkan deteksi dini pada kanker prostat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu anamnesa dengan melihat riwayat medis dari pasien dan juga keluarganya, melakukan pemeriksaan fisik seperti misalnya Digital Rectal Exam (DRE) atau colok dubur untuk menilai dan melihat ukuran prostat, konsistensi, bentuk, serta ada atau tidaknya abnormalitas bentuk pada prostat. Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan lab dengan melakukan pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA).
Baca Juga:

Prostate Spesific Antigen (PSA) merupakan pemeriksaan darah yang penting pada skrining kanker prostat dengan nilai sensitivitas sebesar 21% dan nilai spesifisitas sebesar 91%. Nilai ini dapat meningkat apabila terdapat pembesaran pada prostat jinak, prostatitis, dan kondisi jinak lainnya.
Seseorang dikatakan memiliki risiko kanker prostat yang rendah apabila mendapatkan nilai PSA di bawah 4 ng/ml. Risiko terkena kanker prostat akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai PSA. "Skrining untuk kanker prostat dapat mulai dilakukan bagi pria berusia di atas 45 tahun dengan riwayat kanker prostat pada keluarganya dan pria berusia di atas 50 tahun yang memiliki keluhan gangguan berkemih,” ujarnya.
Pasien yang terdiagnosa mengidap kanker prostat harus menjalani beberapa terapi tergantung pada stadium apa kanker ini terdiagnosa. Pada kanker prostat stadium rendah dapat dilakukan pemantauan ketat, operasi dan radioterapi.
"Untuk kasus kanker prostat stadium lanjut yang terlokalisir akan dilakukan radioterapi pada pasien. Sedangkan untuk kasus kanker prostat yang sudah menyebar, dilakukan terapi hormonal dan juga kemoterapi," sarannya. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
