Kesehatan

Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Sebabkan Kanker Usus!

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 27 Februari 2020
Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Sebabkan Kanker Usus!

Pasta, Salah Satu Pilihan Jenis Karbohidrat (Foto: Pixabay/Stevepb)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KARBOHIDRAT menjadi kebutuhan utama manusia dalam memenuhi nutrisi di dalam tubuhnya. Apalagi orang Indonesia sangat akrab dengan makanan berkarbohidrat tinggi, seperti nasi. Tingginya karbohidrat membuat orang mengonsumsi kalori yang cukup besar, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan. Alhasil banyak yang beranggapan bahwa mengurangi karbohidrat adalah solusi paling efektif untuk mengurangi berat badan.

Teorinya adalah bahwa menghilangkan karbohidrat memaksa kamu ke keadaan ketosis, dimana tubuh kamu membakar lemak yang tersimpan. Ini akurat hingga titik tertentu, tetapi jika asupan kalori kamu terlalu rendah, tubuh kamu juga dapat mulai membakar otot dan bahkan jaringan organ. Ini akan melemahkan kamu dan bahkan dapat mengancam kesehatan. Salah satunya adalah menurunnya kesehatan pada bagian usus.

Baca juga:

Menghindari Asupan Karbohidrat Ternyata Berbahaya bagi Tubuh

Melansir laman HelloSehat, dalam penelitian yang dilakukan Tim peneliti dari University Dayton, mereka membuat replika usus menusia menggunakan berbagai alat dengan teknologi mutakhir untuk menjalankan penelitiannya, serta menggunakan feses dari pendonor untuk menjalankan penelitian ini.

Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Sebabkan Kanker Usus!
Waspada Kanker Usus Jika Kekurangan Karbohidrat (Foto: Pixabay/Stevepb)

Penelitian yang dilakukan tersebut menemukan bahwa ketika seseorang dengan pila makan seimbang beralih ke diet tinggi lemak tanpa karbohidrat, maka jumlah bakteri di dalam ususnya jadi menurun. Berkurangnya bakteri yang diperlukan usus ini lama kelamaan akan mengurangi produksu asam lemak rantai pendek dan antioksidan di dalam usus.

Padahal, kedua senyawa ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan usus. Asam lemak rantai pendek dan antioksidan di dalam usus merupakan senyawa kimia yang sangat penting untuk melawan kerusakan DNA dan penuaan akibat radikal bebas dalam sel usus. Ketika kedua senyawa ini berkurang, maka kemungkinan terjadinya peradangan dan risiko kanker usus akan semakin besar.

Maka dari itu, menurut peneliti dampak diet rendah karbohidrat yang ekstrem justru berbahaya, bukannya menyehatkan. Terlalu sedikit karbohidrat akan membuat penurunan produksi asam lemak rantai pendek dan antioksidan di dalam usus yang cukup membahayakan ke depannya.

Baca juga:

Bukan untuk Dihindari, Kenali Jenis Karbohidrat yang Tepat Untukmu

Melansir laman HealthyEating, karbohidrat memiliki peranan yang penting bagi tubuh. Karbohidrat terdiri dari gula, pati, dan serat yang merupakan bagian dari triad nutrisi yang memberi tubuh kamu energi. Makanan terdiri dari tiga bentuk: Karbohidrat, protein, dan lemak.

Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Sebabkan Kanker Usus!
Karbohidrat Penting Bagi Tubuh (Foto: Pixabay/Free Photos)

Masing-masing memainkan peran spesifik dalam menjaga tubuh kamu berfungsi. Karbohidrat di konversi menjadi energi lebih cepat daripada protein atau lemak. Mereka membantu menjaga tubuh kamu daari pembakaran protein di otot dan memetabolisme lemak.

Karbohidrat juga penting untuk fungsi otak. Pada dasarnya otak bekerja dengan gula. Konversi glukosa di otot kamu membutuhkan waktu lebih lama dan tidak seefisien konversi gula menjadi karbohidrat. Menghindari semua karbohidrat juga dapat membuat mental kamu merasa lamban, mudah tersinggung, dan bingung.

Kondisi itu dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk memilikih kata-kata dan mengekspresikan pikiranmu. Kamu juga mungkin mengalami sakit kepala dan pusing. Oleh karena itu, karbohidrat sangat penting bagi tubuh, walaupun sedang dalam program diet. Hanya saja, jumlah takaran yang dikonsumsi boleh di perkecil bukan di hilangkan. (Nic)

Baca juga:

Jangan Konsumsi Gula dan Karbohidrat Berlebihan, Ini Bahayanya untuk Otak

#Diet #Karbohidrat #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Fun
5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!
Saat menjalankan ibadah puasa, sahur menjadi waktu yang sangat penting untuk mempersiapkan tubuh agar tetap bertenaga sepanjang hari.
ImanK - Jumat, 28 Februari 2025
5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!
Indonesia
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Program ini bertujuan memberikan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat secara cuma-cuma
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Februari 2025
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Indonesia
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Indonesia
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Banyak orang yang tidak mendaftarkan akun karena data nama tidak sesuai dengan data KTP
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Indonesia
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
PKG merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo Subianto
Angga Yudha Pratama - Minggu, 02 Februari 2025
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
Lifestyle
Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti
Apa itu Clean Eating? Pendekatan diet yang fokus pada konsumsi makanan alami dan tidak diproses, serta menghindari makanan olahan yang mengandung bahan kimia, gula tambahan, dan lemak trans.
ImanK - Minggu, 04 Agustus 2024
Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti
Lifestyle
Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh
Bisa memperlambat metabolisme, membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit.
Dwi Astarini - Selasa, 30 Juli 2024
Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh
Bagikan