Kesehatan

Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 30 Juli 2024
Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh

Diet metode kurangi makan bisa berdampak buruk terhadap metabolisme tubuh. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - MENGURANGI makan sering dianggap sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Namun, sebenarnya hal itu bisa memperlambat metabolisme, membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit.

Menurut Dr Rituja Ugalmugle dari Rumah Sakit Wockhardt di Mumbai, seperti dikutip Hindustan Times, Senin (29/7), saat asupan kalori berkurang drastis, tubuh bisa masuk ke mode kelaparan. Ini merupakan mekanisme bertahan hidup yang mengurangi metabolisme untuk menyimpan lemak dan menghemat energi saat makanan langka.

Akibatnya, tubuh menjadi lebih efisien dalam menyimpan energi, yang bisa menghambat penurunan berat badan atau bahkan menyebabkan penambahan berat badan.

Mengurangi makan juga dapat mengakibatkan kehilangan massa otot, yang berfungsi membakar lebih banyak kalori saat istirahat ketimbang jaringan lemak. Kehilangan otot dapat menurunkan laju metabolisme secara keseluruhan, membuat penurunan berat badan lebih sulit dan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan.

Baca juga:

10 Buah Terbaik untuk Memulai Diet, Lengkap dengan Kandungan dan Manfaatnya



Selain itu, diet ketat sering kali membuat kekurangan nutrisi penting, yang dapat memengaruhi fungsi tubuh secara negatif. Kekurangan nutrisi dapat mengganggu keseimbangan hormon, seperti ghrelin dan leptin, yang mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga meningkatkan nafsu makan dan potensi makan berlebihan.

Diet ketat juga dapat meningkatkan stres mental dan emosional, serta produksi kortisol, hormon yang terkait dengan penambahan lemak perut.

Proses termogenesis adaptif, yang mengurangi pengeluaran energi lebih daripada yang diharapkan berdasarkan asupan kalori, juga dapat menyulitkan usaha penurunan berat badan.

Oleh karena itu, metode mengurangi makan mungkin tidak efektif dan malah dapat menyebabkan masalah metabolisme dan kesehatan.(waf)




Baca juga:

Pakar Kesehatan Sebut 1 Kebiasaan ini Pasti Bikin Diet Gagal

#Kesehatan #Diet #Bahaya Diet
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan