Kesehatan Mental

Habiskan Waktu di Alam Bebas Tingkatkan Citra Positif pada Tubuh

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 07 Juli 2023
Habiskan Waktu di Alam Bebas Tingkatkan Citra Positif pada Tubuh

Melalui keindahan alam, para perempuan mempunyai perasaan lebih positif terhadap tubuh mereka sendiri. (Foto: Unsplash/Caroline Veronez)

Ukuran:
14
Audio:

JESSICA Alleva, peneliti di Maastricht University, Belanda, penasaran bagaimana perempuan bisa mengubah citra negatif pada tubuhnya menjadi lebih positif. Dia mencari tahu pengalaman atau faktor apa saja yang membantu mereka mengembangkan citra tubuh yang lebih positif.

"Apa yang memicu perubahan ini menurut mereka?" tanya Jessica. Melalui penelitiannya, Aleva menemukan jawabannya.

"Beberapa perempuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa menghabiskan waktu di alam dan mengembangkan hubungan positif dengan alam telah menjadi titik balik utama dalam perjalanan mereka untuk mencintai dan menghargai tubuh sendiri," tulis Alleva seperti dikutip Psychology Today.

Seorang perempuan dalam penelitian mengatakan, menghabiskan waktu dengan alam berkaitan dengan kegiatan masuk-keluar hutan atau mendaki pegunungan di dekat rumahnya dan membawa kano bersama teman-temannya.

"Bagi perempuan lain, ini tentang menghargai bunga atau pohon yang indah dalam perjalanannya ke tempat kerja," tambah Alleva yang juga merupakan Visiting Fellow di Centre for Appearance Research, Inggris.

Baca juga:

Cintai Diri Sendiri Lewat Body Positivity

citra positif pada tubuh
Pengalaman bersentuhan dengan alam membantu menggeser paradigma negatif dari tubuh. (Foto: Freepik/Freepik)

Melalui refleksi tentang keindahan dan pentingnya alam ini, para perempuan menggambarkan bahwa mereka juga merasa lebih positif tentang tubuh mereka sendiri.

Ketika Alleva meminta mereka untuk menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan antara alam dan citra tubuh mereka, seorang perempuan mengibaratkan bahwa alam terlibat bersama mereka dalam 'gerakan' yang menyenangkan.

Bersama alam, mereka menghabiskan waktu jauh dari tekanan kehidupan. Mereka menikmati alam bersama teman-temannya. "Mereka menghargai bagaimana tubuhnya melakukan semua itu," tulis Alleva.

Perempuan lain menggambarkan bahwa ketika dia mampu menghargai keindahan bunga atau pohon apa adanya, dia menyadari bahwa dia harus menerapkan perspektif welas asih yang sama terhadap dirinya sendiri karena dia juga bagian dari alam.

Bersama itu, banyak perempuan yang mengalami hubungan positif dengan alam. Mereka menjelaskan bahwa hal itu membantu mereka untuk melihat tubuh sebagai bagian dari sesuatu yang “lebih besar”, yang juga membuat pandangan mereka terhadap penampilan fisik berkembang ke berbagai perspektif.

Menurut Alleva, pengalaman dan refleksi perempuan ini sejalan dengan banyak studi dan teori lain dalam bidang citra tubuh.

"Misalnya, garis penelitian saya sendiri telah menunjukkan bahwa menghargai semua hal yang dapat dilakukan oleh tubuh kita, misalnya mencium bunga, menyentuh pohon, berjalan dengan teman, adalah teknik yang sangat efektif untuk meningkatkan citra tubuh yang positif," ungkap Alleva.

Baca juga:

Mencintai Diri Sendiri Lewat Body Positivity

citra positif
Ketika kamu merasa sedih, secara umum atau tentang tubuhmu, cobalah menghabiskan di alam. (Foto: Pexels/Eda Yurtkuran)

Teori lain juga mendukung adanya pengalaman yang bisa membantu mengalihkan fokus seseorang dari penampilan fisiknya. Fokus itu bergeser ke aspek lain dari tubuh. Misalnya fungsionalitas terhadap tubuh. Pada gilirannya, pergeseran paradigma ini membantu menumbuhkan citra positif terhadap tubuh apa pun keadaannya.

Citra positif ini dapat menangkal tekanan masyarakat yang menilai terlalu tinggi penampilan fisik.

Alleva menyertakan penelitian Viren Swami dari Universitas Anglia Ruskin di Inggris yang membuktikan adanya hubungan alam dan citra tubuh. Secara keseluruhan, penelitiannya mendukung hubungan antara menghabiskan waktu di alam, hubungan dengan alam, dan citra tubuh yang lebih positif.

"Studi kami menunjukkan, untuk pertama kalinya, bahwa hubungan dengan alam mungkin tidak hanya terkait dengan citra tubuh yang lebih positif. Itu juga bisa menjadi 'titik balik' penting dalam perjalanan mengubah citra tubuh negatif menuju citra tubuh yang lebih positif," terang Alleva.

Lain kali, ketika kamu merasa sedih (secara umum atau tentang tubuhmu), cobalah menghabiskan waktu berhubungan dengan alam dengan cara yang mungkin atau terasa "benar" bagimu.

Entah itu duduk di taman dan mengamati burung, berhenti untuk mencium aroma mawar dalam perjalanan ke tempat kerja, atau berjalan-jalan di taman bersama anjing kesayangan. (aru)

Baca juga:

Body Positivity Bikin Clara Tan Enggak Lagi Insecure Terhadap Bentuk Tubuhnya

#Body Positivity #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan