Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Frengky AruanFrengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

DPRD DKI Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk membangun 4 fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dalam rangka mengelola sampah secara jangka panjang dan menyediakan energi bersih.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Bun Joi Phiau meminta Gubernur Pramono cermat dalam melaksanakannya.

"Jangan sampai terjadi kesalahan-kesalahan yang nantinya dapat mengganggu kenyamanan masyarakat, alih-alih menjadi solusi terhadap masalah sampah dan energi bersih di Jakarta," ujarnya, Jumat (8/8).

Bun teringat dengan kasus Refuse-derived Fuel (RDF) Plant Rorotan yang sempat menjadi kontroversi ketika pengoperasiannya menimbulkan bau tidak sedap dan pemandangan asap berwarna hitam pekat, sehingga berimbas kepada kenyamanan dan ketenangan warga setempat.

"Kami masih ingat bagaimana RDF Rorotan waktu itu sempat menjadi masalah ketika mengeluarkan bau sampah dan pemandangan-pemandangan tidak baik dalam bentuk kemunculannya asap-asap berwarna hitam. Jangan sampai kendala serupa ditemukan lagi nantinya ketika PSEL yang ingin dibangun menjalankan fungsinya," sambungnya.

Baca juga:

Didemo Pedagang Barito, Pramono Tunda Groundbreaking Pembangunan Taman Bendera Pusaka

Ia mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk dengan cermat menggunakan teknologi terbaik, memastikan tidak ada masalah lagi dengan bau sampahnya, dan melakukan sosialisasi kepada warga mengenai pembangunannya.

"Nantinya, Pemprov DKI Jakarta harus benar-benar melakukan sosialisasi kepada warga di tempat yang lingkungannya akan terdampak oleh PSEL ini. Kemudian, bau sampah yang tidak sedap juga harus dihindarkan. Oleh karena itu, kajiannya harus lengkap dan tuntas, serta teknologi-teknologi yang nantinya digunakan harus berkualitas tinggi. Terlebih, PSEL ini akan dibangun di tengah-tengah wilayah pemukiman warga," lanjutnya.

Bun mengingatkan bahwa sejatinya PSEL itu nanti akan hadir untuk melayani masyarakat dan bukan untuk menyusahkannya.

"Semua itu penting untuk diperhatikan karena menimbang adanya niat membangun PSEL dalam rangka membersihkan sampah, maka akan menjadi ironis apabila kehadirannya malah menimbulkan bau tidak sedap di tengah-tengah penduduk dan mengotori pemandangan di sekitarnya," katanya.

Ia juga meminta agar PSEL yang akan dibangun itu bisa menyelesaikan masalah sampah di Jakarta secara optimal, terlebih isunya sudah menjadi perhatian banyak orang.

"Nantinya, kehadiran PSEL ini harus bisa memberikan dampak konkrit dalam mengurangi secara signifikan sampah-sampah di ibukota. Sebab, masalah sampah di Jakarta sudah akut dan ini harus diselesaikan segera," tutupnya. (Asp)

#Sampah #Pemprov DKI #Pemprov DKI Jakarta #DPRD DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Beri Keringanan 6 Jenis Pajak di Jakarta hingga Akhir 2025, dari PBB-P2 hingga Pajak Reklame
Relaksasi pajak diharapkan dapat meringankan dan menjadi pemicu bagi warga yang berusaha untuk lebih bersemangat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Pemprov DKI Beri Keringanan 6 Jenis Pajak di Jakarta hingga Akhir 2025, dari PBB-P2 hingga Pajak Reklame
Indonesia
Jakpro Masih Merugi, DPRD DKI Soroti Aset Mangkrak
DPRD DKI Jakarta nilai kinerja Jakpro masih jauh dari harapan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Jakpro Masih Merugi, DPRD DKI Soroti Aset Mangkrak
Indonesia
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Jika situasi sudah kondusif, pihaknya akan mengupayakan uji komisioning secara lebih masif dan transparan dengan mengundang warga
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Indonesia
Pramono Targetkan 6.654 Ijazah Bakal Diputihkan Tahun ini, Banyak Siswa yang Terjerat Masalah Biaya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menargetkan 6.654 ijazah diputihkan tahun ini.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Pramono Targetkan 6.654 Ijazah Bakal Diputihkan Tahun ini, Banyak Siswa yang Terjerat Masalah Biaya
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pramono Lantik Istrinya Jadi Pejabat Pembantu di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dikabarkan melantik istrinya sebagai pejabat pembantu di Balai Kota. Lalu, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pramono Lantik Istrinya Jadi Pejabat Pembantu di Balai Kota
Indonesia
Utilitas Jakarta Semrawut, Pansus SJUT Tengaskan tak Ingin Ada Korban Jiwa
Rencana Induk SJUT juga dapat meminimalisasi risiko kecelakaan akibat pemasangan utilitas tidak tertata.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Utilitas Jakarta Semrawut, Pansus SJUT Tengaskan tak Ingin Ada Korban Jiwa
Indonesia
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia
Setelah AS, urutan selanjutnya adalah Singapura (132 pasangan) dan Jerman (120 pasangan)
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia
Indonesia
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global
JITEX 2025 terbukti mendorong daya saing produk lokal di pasar internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global
Indonesia
RDF Rorotan Segera Diresmikan, DPRD Minta Pemprov DKI tak Lalai dalam Penanganan Bau
Pemprov diminta memastikan lagi bahwa alat-alat untuk mitigasi kemunculan aroma tak sedap RDF Plant Rorotan itu sudah dapat berfungsi optimal dan mencegah aroma sampah di dalamnya tersebar ke luar.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
 RDF Rorotan Segera Diresmikan, DPRD Minta Pemprov DKI tak Lalai dalam Penanganan Bau
Indonesia
3 Kecelakaan Bus TransJakarta Terjadi di September 2025, DPRD DKI Soroti Pengawasan hingga Rekrutmen Sopir
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai lemahnya pengawasan dan rekrutmen sopir menjadi penyebab utama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
3 Kecelakaan Bus TransJakarta Terjadi di September 2025, DPRD DKI Soroti Pengawasan hingga Rekrutmen Sopir
Bagikan