Gibran Parkirkan Mobil Dinasnya di SMK Batik 2, Kepsek Minta Maaf


SMK Batik 2 Surakarta, Jawa Tengah membatalkan rencana PTM setelah kena marah Wali Kota Solo. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - SMK Batik 2 Surakarta, Jawa Tengah meminta maaf secara terbuka pada publik dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini berkaitan dengan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya diadakan pada Senin (23/8).
Koordinator Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan Batik Surakarta Joko Sumarsono mengaku telah meminta maaf pada Pemkot Solo dan masyarakat terkait persoalan ini. Ia juga memastikan untuk PTM yang rencananya diadakan Senin ini dibatalkan.
Baca Juga:
SMK Batik 2 Bakal Gelar PTM, Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Depan Sekolah
"Saya minta maaf khususnya kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo. Saya pastikan hal semacam ini tidak akan terjadi lagi," kata Joko, Senin (23/8).
Joko membenarkan adanya rencana kegiatan PTM yang dilakukan SMK Batik 2 pada Senin ini. Namun, kegiatan tersebut dibatalkan.
"Kondisi masih tidak memungkinkan, rencana PTM juga tidak disetujui oleh wali kota. Kami harus mematuhinya," kata dia.

Menurut Joko, surat pemberitahuan pembatalan PTM telah dibuat dan dikirimkan ke orang tua siswa pada Sabtu malam. Atau setelah Gibran memarkir mobil dinasnya di depan sekolah.
"Kami pastikan hari ini tidak ada PTM di SMK Batik 2. Rencana kegiatan PTM merupakan inisiatif pihak sekolah dan belum dikoordinasikan dengan yayasan," katanya.
Terkait permintaan maaf, Joko mengaku pihak sekolah telah melakukannya secara lisan maupun tulisan. Baik kepada Dinas Pendidikan maupun kepada Wali Kota Solo.
“Jadi sekali lagi, mohon dimaafkan. Saya selalu koordinator, bisa disampaikan kepada masyarakat, intinya permintaan maaf,” tandasnya.
Baca Juga:
Gibran Tutup Tempat Isolasi Terpusat dan Alihkan untuk Jualan UMKM
Ia menambahkan, pihaknya juga berencana untuk bertemu langsung dengan Gibran maupun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Solo agar kasus ini tidak berkepanjangan. Joko berharap ke depan kasus serupa tidak terulang.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah mendapati SMK 2 Batik Surakarta nekat akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (23/8). Bahkan, pihak sekolah sudah menyebarluaskan surat edaran (SE) pada orang tua siswa.
Kejadian itu, membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka geram dengan meninggalkan mobil dinas (mobdin) plat merah AD 1 A di pintu masuk sekolah SMK Batik 2 Surakarta.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyayangkan masih ada sekolah yang nekat akan menggelar PTM di tengah situasi darurat COVID-19. Meskipun SMK Batik langsung di bawah Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Tengah, ia tetap tidak bisa membiarkan karena siswanya warga Solo. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gibran Segera Robohkan Rusunawa Semanggi yang Dihuni 200 KK
Bagikan
Berita Terkait
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Di Balik Meja Makan Berhias Mawar, Pertemuan Rahasia Gibran-Dasco Terbongkar

Rapper 'Young Black and Rich' Nongol Saat Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Wapres Gibran Angkat Bendera Tanda Dimulainya Balapan

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

Dasi Merah Gibran Tiba-Tiba Berganti Biru Muda, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan untuk Elite Politik?
