Gibran Minta Warga Yang Tolak Proyek 'Malioboro' Solo Tunggu DED
Kawasan Jalan Gatot Subroto yang akan dijadikan lokasi Malioboro Solo oleh Pemkot Solo. (MP/Ismail). (Foto: MP/Ismail)
MerahPutih.com - Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah membuat mega proyek destinasi wisata unggulan layaknya Malioboro di kawasan Jalan Gatot Subroto (Gatsu)-Ngarsopuro sepanjang 2 kilometer ditolak para pemilik toko. Pedagang pertokoan melakukan penolakan karena takut tempat usaha sepi
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, angakat suara dengan meminta masyarakat dan pengusaha terdampak penataan Kawasan Ngarsopuro - Jl. Gatot Subroto (Gatsu) untuk menunggu finalisasi detail engineering design (DED).
Baca Juga:
Gibran Ungkap Usahanya dan Jokowi Diberikan ke Kaesang
"Saya memastikan penataan destinasi wisata baru Malioboro Solo justru membuat kawasan itu makin ramai dan didatangi pengunjung," kata Gibran, Sabtu (25/12)
Dikatakannya, salah satu konsep penataan adalah memperpanjang pasar malam atau night market seperti yang berlangsung di Ngarsopuro sejak bertahun lalu sampai Jl. Gatot Subroto. Night market itu akan ada pada hari tertentu.
"Night market di hari-hari tertentu, nanti tergantung pematangan desain," katanya.
Suami Selvi Ananda ini menyebut, seluruh keluhan, protes, maupun masukan dari masyarakat bakal ditampung dan emastikan penataan bertujuan menambah destinasi wisata unggulan baru di Kota Bengawan.
"Pasti tambah ramai. Kami promosikan besar-besaran. Kontennya kami isi dengan pertunjukan-pertunjukan. Ora mungkin (tidak mungkin) tambah sepi," ucap dia.
Gibran menyebut, kantong parkir yang disediakan untuk calon tujuan wisata baru itu adalah di Kompleks Pura Mangkunegaran. Apabila pengunjung merasa jarak jalan kakinya terlalu jauh, maka pihaknya siap menyediakan shuttle bus atau kendaraan penjemput gratis.
"Saya meminta mereka tak khawatir. Soal loading unloading barang oleh PKL (pedagang kaki lima) bisa dikondisikan kok," tutur dia.
Sebelumnya, puluhan pemilik toko di kawasan bisnis itu keberatan dengan konsep revitalisasi yang rencananya dibuat mirip dengan Jl. Malioboro Yogyakarta. Salah satunya, keberadaan tenda pasar malam di Jl. Gatot Subroto yang dikhawatirkan menutup deretan pertokoan.
Salah satu pemilik toko di Jl. Gatot Subroto, Bobi, mengaku sudah mengirim surat kepada Pemkot. Bersama 20an pemilik toko lain, ia mengajukan tanda tangan keberatan apabila saat akhir pekan, Jl. Gatot Subroto dijadikan night market seperti Ngarsopuro.
"Tenda PKL untuk pasar malam itu dikhawatirkan mengganggu pelanggan yang akan berkunjung ke toko. Ini bisa dievaluasi Pemkot," ungkanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gibran Minta Sopir BST yang Genit ke Penumpang Dipecat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Tak Ada Bantuan Pusat, Pemkot Bakal Hentikan Operasional Batik Solo Trans
Nataru 2025/2026, Angkasa Pura Berikan Potongan Tarif Jasa Bandara 50 Persen
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas