Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran
Wali Kota Solo Respati Ardi mengecek SPPG Solo. (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - SEJUMLAH dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Solo diketahui mempekerjakan warga dari luar Kota Solo. Hal tersebut tidak sejalan dengan rencana Pemkot Solo untuk mengurangi angka pengangguran mencapai 12.000 orang.
Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan angka pengangguran di Solo masih cukup tinggi. Ia mengharapkan warga Solo yang belum dapat kerjaan bisa dipekerjakan di SPPG. “Kami melihat banyak SPPG Solo justru mempekerjakan orang luar Solo. Pemkot Solo menyayangkan hal tersebut,” ujar Respati, Selasa (21/10).
Ia meminta seluruh dapur SPPG yang berada di Solo bisa mempekerjakan warga ber-KTP Kota Solo. “Mempekerjakan warga Kota Solo tentunya bisa lebih memahami wilayah-wilayah sekitar dan juga memberikan kebermanfaatan bagi Kota Bengawan dalam program Makan Bergizi Gratis,” tegas dia.
Dia menegaskan pihaknya tidak ingin Kota Solo dipenuhi pekerja luar Solo di SPPG karena mereka tidak mengetahui adat-istiadat, kebiasaan, dan lokal-kultur kota tersebut. Selain itu, warga Solo juga dianggap mampu mengerti wilayah-wilayah dan paham dengan kebiasaan serta kultur warga setempat. Respati Ardi menambahkan mempekerjakan warga Solo di setiap dapur SPPG, bisa menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. "Banyak yang masih merekrut di luar dari Kota Solo itu saya sangat menyesalkan,” katanya.
Baca juga:
SPPG Solo Ditolak Warga, Walkot Solo Sebut Jadi Bahan Evaluasi BGN
Dia menjelaskan, jika memang total ada 47 dapur MBG di Solo, itu berarti ada 2.000 lowongan karyawan yang bisa bekerja. Di lain sisi, angka pengangguran di Solo sampai Oktober 2025, tercatat 12.000 orang.
Ia menambahkan pihaknya memberikan kebebasan hak dan kewajiban kepada setiap dapur SPPG. Namun, Wali Kota Solo itu memastikan warga asli masih sangat kompeten dalam membantu terselenggaranya program Makan Bergizi Gratis yang baik.
“Ketika 2.000 bisa terserap pasti langsung bisa turun 10 persen. Itu saya rasa sangat bagus sekali," pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Caption: Wali Kota Solo Respati Ardi mengecek SPPG Solo. (Merahputih.com/Ismail)
Bagikan
Berita Terkait
Mobil SPPG Tabrak Siswa dan Guru di SDN Kalibaru Jakarta Utara, Wagub Rano: Korban Patah Kaki Segera Dioperasi
Bengkel Motor Satu Lantai di Solo Terbakar, Warga Geger
Belasan ASN Solo Terjaring Razia Kendaraan di Balai Kota, Telat Bayar Pajak
SPPG Jadi Motor Ekonomi Lokal, Cak Imin: Jangan Ada Bahan Impor
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi