Gerakan 30 September 1965 dan Kekuasaan Soeharto

Ana AmaliaAna Amalia - Jumat, 30 September 2016
Gerakan 30 September 1965 dan Kekuasaan Soeharto

Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Hari ini, Jumat 30 September 2016, bertepatan dengan hari di mana bangsa Indonesia dikagetkan atas sebuah peristiwa memilukan. 7 Jendral besar dan 3 perwira: Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal Haryono, Letnan Jenderal Siswondo Parman, Mayor Jenderal Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Pierre Tendean, AIP Karel Satsuit Tubun, Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo, dan Kolonel Sugiono, tewas dalam waktu satu malam.

Peristiwa ini terjadi pada 30 September 1965, dan selama bertahun-tahun dikenal sebagai G30S/PKI. Partai Komunis Indonesia (PKI) disebut-sebut sebagai dalang dalam pembunuhan mengerikan itu. Gejolak dalam negeri pun dimulai, rakyat ketakutan malam jadi mencekam.

Tapi peristiwa tersebut menjadi awal kemunculan Soeharto sebagai sosok 'superhero Indonesia' melalui Surat Perintah 11 Maret alias Supersemar.

Menurut riwayat sejarah, Presiden Sukarno memerintahkan langsung Pangkostrad Jenderal Soeharto untuk menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga ke akar-akarnya melalui surat yang hingga kini tidak diketahui kebenarannya itu.

Gerakan 30 September 1965 yang dilaporkan didalangi elite Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI) serta sebagian pasukan elite ABRI membuat tewas 7 jenderal di Jakarta dan 3 perwira menengah di Yogyakarta. Para perwira militer yang wafat ini ditahbiskan sebagai Pahlawan Revolusi dan setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Setelah itu, Jenderal Soeharto bersama ABRI serta para kaki tangannya memimpin operasi "pembersihan PKI" yang menelan korban ratusan ribu orang tewas dari mulai ujung Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi hingga Nusa Tenggara (bahkan dilaporkan sendiri oleh Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo hingga 3 juta orang).

Otoritas militer khususnya Angkatan Darat mengganggap kader PKI dan simpatisannya sebagai pengkhianat bangsa sehingga pantas dieksekusi di tempat kemudian menahan sebagian dari mereka tanpa mengadilinya.

Pada 1968 sang jendral diangkat sebagai Presiden menggantikan Sukarno yang kala itu dijadikan tahanan politik, padahal Sukarno telah diangkat sebagai presiden seumur hidup melalui Ketetapan MPRS Nomor III/MPRS/1963. Itu awal dari kekuasaan Orde Baru di tangan Soeharto yang bertumpukan pada militer, birokrasi dan golongan karya.

35 tahun lamanya Soeharto menjabat sebagai Presiden R1, selama itu pula PKI menjadi musuh dan dianggap sebagai penghianat bangsa. Meski begitu setelah Soeharto lengser dan masa Orde Baru usai, di bawah perintah dibawah Presiden BJ Habibie para tahanan politik eks PKI pun dibebaskan.

BACA JUGA:

  1. YLBH: TNI Tidak Berhak Lakukan Penangkapan Orang Berkaos PKI
  2. Marak Penindakan Terhadap Atribut Berbau Komunis, Istana Angkat Suara
  3. Kemunculan Atribut PKI Berpotensi Kuat Gerus Ideologi Pancasila
  4. Kodam V/Brawijaya: Kasus Atribut PKI di Pamekasan Sudah Tuntas
  5. Kronologi Beredarnya Atribut PKI di Karnaval HUT Kemerdekaan

 

#Soeharto #Partai Komunis Indonesia (PKI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Koalisi Masyarakat Sipil menggeruduk rapat Komisi X DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Indonesia
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Wacana pemberian gelar pahlwan nasional kepada Soeharto dianggap mencederai perjuangan reformasi 1998
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Indonesia
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Usulan nama Soeharto menjadi calon Pahlawan Nasional tahun ini menimbulkan pro dan kontra
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Sang putri, Titiek Soeharto, merespons soal usulan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 22 April 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Indonesia
Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa
Prasetyo menyebut Istana belum membahas secara khusus usulan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 April 2025
Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa
Indonesia
Golkar Hargai Usulan Mantan Presiden Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional
pihaknya menghargai upaya MPR mengajukan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto sebagai calon pahlawan nasional tahun 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 April 2025
Golkar Hargai Usulan Mantan Presiden Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional
Bagikan