Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Demonstrasi ricuh di Nepal tewaskan 16 orang.(foto: Instagram @thecurrent_india)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — JALANAN Kota Kathmandu tampak tenang, Rabu (10/9). Asap tipis masih mengepul dari bangunan yang terbakar. Kendaraan hangus berserakan di jalanan. Setelah protes besar melanda negara itu, tentara dikerahkan untuk berpatroli di jalan-jalan Kota Kathmandu. Ini menjadi kerusuhan terburuk yang mengguncang ‘Negeri Himalaya’ dalam beberapa dekade terakhir.

Protes besar-besaran menentang korupsi dan nepotisme pada Selasa (9/9) telah memanas hingga berubah menjadi aksi pembakaran dan kekerasan. Perdana Menteri mengundurkan diri setelah rumah-rumah politisi dirusak, gedung-gedung pemerintah dibakar, dan gedung parlemen diserbu serta dibakar massa.

Pihak tentara menyebut jam malam telah diberlakukan secara nasional hingga Kamis pagi. Mereka memperingatkan akan menghukum siapa pun yang terlibat dalam kekerasan dan vandalisme. Sebanyak 27 orang telah ditangkap karena terlibat dalam aksi kekerasan dan penjarahan, sedangkan 31 pucuk senjata ditemukan.

Namun, kelompok Gen Z, yang memimpin protes tersebut, telah menjauhkan diri dari aksi perusakan itu. Mereka tegas menyebut gerakan mereka telah dibajak penyusup oportunis.

Setelah pengunduran diri PM KP Sharma Oli meninggalkan kekosongan kepemimpinan, militer berusaha mengendalikan situasi yang memanas. Upaya gagal pemerintah untuk melarang media sosial telah memicu demonstrasi yang menewaskan 19 orang dalam bentrokan dengan polisi pada Senin (8/9). Kematian tersebut justru memicu kerusuhan lebih besar pada Selasa. Adegan kekerasan dan vandalisme kini menjadi gambaran intensitas gerakan antipemerintah yang meledak-ledak.

Baca juga:

Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa



Ribuan narapidana dilaporkan kabur dari penjara-penjara di sekitar Kathmandu di tengah kekacauan. Seperti dilaporkan BBC, lima napi muda tewas pada Selasa malam ketika pasukan keamanan menembaki tahanan yang melarikan diri dari lembaga pemasyarakatan anak di Banke, Nepal bagian barat. Jumlah total korban kini meningkat menjadi lebih dari 20 orang.

Militer telah mengundang para demonstran Gen Z untuk mengadakan pembicaraan damai. Para pemimpin mahasiswa sedang menyusun daftar tuntutan baru, kata salah satu perwakilan mereka kepada BBC. Namun banyak demonstran khawatir gerakan ini telah dikooptasi penyusup.

“Protes pada Selasa yang diselenggarakan Generasi Z Nepal dilakukan dengan visi yang jelas: menuntut akuntabilitas, transparansi, dan penghentian korupsi,” kata para demonstran dalam pernyataan resmi mereka.

Mereka menegaskan, gerakan mereka sejak awal bersifat damai, berakar pada prinsip keterlibatan sipil tanpa kekerasan.

Mereka mengaku secara aktif menjadi relawan di lapangan untuk mengelola situasi dengan bertanggung jawab, melindungi warga, dan menjaga properti publik. Mereka juga menegaskan tidak ada aksi protes lanjutan yang dijadwalkan mulai Rabu, serta menyeru kepada militer dan polisi untuk menegakkan jam malam sesuai kebutuhan.

“Niat kami tidak pernah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari atau membiarkan orang lain menyalahgunakan inisiatif damai kami,” kata mereka dalam pernyataan itu.


Tentara Bertindak Cari Perusuh



Sementara itu, tentara menuduh berbagai individu dan kelompok anarkistis telah menyusup ke massa protes dan merusak properti publik maupun pribadi. “Kami terutama sedang berupaya mengendalikan pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk menjarah, membakar, dan menimbulkan berbagai insiden,” kata juru bicara militer Rajaram Basnet, dikutip BBC.

Pada Selasa sore, dalam upaya yang disebutnya untuk membuka jalan bagi solusi konstitusional, Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri.

“Dengan mempertimbangkan situasi buruk di negara ini, saya mengundurkan diri efektif mulai hari ini untuk memfasilitasi solusi atas masalah ini dan membantu menyelesaikannya secara politik sesuai dengan konstitusi,” ujar Oli dalam suratnya kepada Presiden Nepal Ramchandra Paudel.

Namun, belum jelas siapa yang akan menggantikannya, atau apa yang akan terjadi selanjutnya, ketika tampaknya tidak ada yang memegang kendali. “Di masa depan, kami percaya kepemimpinan masa depan Nepal harus bebas dari afiliasi partai politik yang mengakar, sepenuhnya independen, dan dipilih berdasarkan kompetensi, integritas, dan kualifikasi,” kata para demonstran Gen Z dalam pernyataan mereka pada Selasa.

Dengan tegas mereka menuntut pemerintahan yang transparan dan stabil yang bekerja demi kepentingan rakyat, bukan demi keuntungan individu korup atau elit politik.

“Tujuan kami tetap teguh: sebuah pemerintahan yang layak dengan pemimpin yang berkualitas dan tidak korup,” tutup mereka.(dwi)

Baca juga:

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

#Nepal #Demonstrasi #Demo Rusuh
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Koalisi Masyarakat Sipil menilai simulasi baru Polri dalam penanganan unjuk rasa yang berbasis pelayanan sebagai langkah positif menuju reformasi kepolisian yang lebih humanis dan sesuai prinsip HAM.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Indonesia
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Polri tidak ingin tergesa-gesa dalam menetapkan regulasi baru yang akan diterapkan secara nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Indonesia
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
KSPI dan Partai Buruh memprotes kenaikan upah minimum 2026 yang disebut hanya naik rata-rata Rp 90 ribu per bulan. Aksi digelar di Jakarta hingga daerah lain.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
Indonesia
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Aksi hari ini di depan Gedung DPR digelar kelompok buruh Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Indonesia
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Seperti diketahui, Kwitang menjadi salah satu titik demonstrasi yang berung rusuh pada akhir agustus 2025. Di kabarkan beberapa orang sempat hilang dalam demo tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Indonesia
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Penemuan 2 kerangka manusia diduga berkaitan dengan peristiwa kebakaran gedung saat demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Indonesia
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
Ribuan guru madrasah swasta berunjuk rasa di Monas menuntut kesetaraan dalam pengangkatan PPPK. Mereka meminta pemerintah tidak lagi mendiskriminasi guru swasta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
Indonesia
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Aksi unjuk rasa melibatkan ribuan guru madrasah yang menuntut kejelasan dan keadilan dalam pengangkatan PPPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Indonesia
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Mereka menuntut adanya kesehjateraan dan perhatian pemerintah terhadap guru.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Indonesia
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Berkas perkara kasus dugaan penghasutan Delpedro cs dinyatakan lengkap (P21) dan pelimpahan tahap II dilakukan ke Kejati DKI Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Bagikan