Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Desember 2023
Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai

Ladies wajib waspadai beberapa gejala HIV yang berbahaya. (Foto: Pexels/Anna Shvets)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HARI AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Dalam upaya pencegahan dan kesadaran kesehatan, pengenalan gejala HIV pada perempuan menjadi langkah kritis untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini.

Meskipun perempuan seringkali tidak menunjukkan gejala yang spesifik, beberapa tanda dapat menjadi petunjuk awal yang tidak boleh diabaikan. Berbagai perubahan fisik dan kesehatan perlu menjadi perhatian serius bagi kamu ladies.

Pemahaman mengenai gejala HIV pada perempuan menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap individu dapat mengambil langkah proaktif dalam erawat kesehatan dan menghadapi tantangan ini dengan bijaksana.

Seperti dikabarkan Alodokter, menurut data UNAIDS tahun 2020 terdapat sekitar 190 ribu kasus HIV pada perempuan di Indonesia. Ada beberapa pemicu yang dapat meningkatkan risiko seorang perempuan terpapar HIV, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom, hingga memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

Baca juga:

Bidan Punya Peran Penting dalam Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Anak

HIV pada perempuan bisa menular ke pasangan seksual yang bersamanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala HIV pada perempuan agar penyakit ini bisa terdeteksi dan ditangani dengan tepat, sehingga risiko terpapar dapat diminimalisir.

Beberapa gejala yang dialami pengidap perempuan umumnya muncul pada 2 sampai 6 minggu. Tahap ini biasanya perempuan belum merasa jika dirinya telah terinfeksi, karena gejala awal yang muncul serupa dengan gejala penyakit flu. Berikut beberapa gejala HIV pada perempuan yang wajib kamu waspadai:

Infeksi pada vagina kerap terjadi pada pengidap HIV. (Foto: Pexels/Dainis Graveris)

1. Infeksi vagina berulang

Infeksi pada vagina umumnya disebabkan oleh kandidiasis vagina. Meski dapat dialami oleh semua perempuan, infeksi vagina yang dialami oleh penderita HIV akan lebih sering kambuh dan sulit untuk diobati.

2. Nyeri di panggul

Gejala HIV berikutnya adalah nyeri di bagian bawah perut atau panggul. Hal ini disebabkan oleh infeksi pada rahim, indung telur, atau tuba fallopi. Sama halnya, infeksi jamur, masalah radang panggul pada penderita HIV biasanya lebih sulit diobati dan lebih sering kambuh.

Baca juga:

Benarkah PrEP Berhasil Menekan Penularan HIV?

Pengidap HIV mudah terpapar virus seperti demam, sesak napas, dan lainnya. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

3. Menstruasi terganggu

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa gangguan menstruasi banyak terjadi pada perempuan yang terpapar HIV. Gangguan siklus datang bulan ini terjadi berupa, siklus yang tidak teratur, darah haid menjadi lebih banyak atau lebih sedikit, munculnya keluhan PMS yang lebih berat. Namun perlu kamu catat, gangguan ini patut kamu curigai jika disertai gejala HIV lainnya.

4. Rutin terinfeksi beragam virus

Virus HIV yang menyerang sistem imunitas tubuh dapat membuat pengidapnya rentan terhadap penyakit. Penderita HIV biasanya mengalami beberapa gejala, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, nyeri otot, diare kronis, penurunan berat badan tanpa sebab, sariawan di vagina, dan lainnya. (zvw)

Baca juga:

Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV AIDS

#HIV/AIDS #Peduli HIV/AIDS #Hari AIDS Sedunia #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Indonesia
Mengejutkan, 15 Anak Sekolah Solo Terjangkit HIV karena Berorientasi Seksual Sesama Jenis
Hubungan sesama jenis memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit HIV.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Mengejutkan, 15 Anak Sekolah Solo Terjangkit HIV karena Berorientasi Seksual Sesama Jenis
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Indonesia
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
KPA Solo mengungkapkan terus berusaha membentuk kesadaran akan bahaya HIV di kalangan siswa sekolah.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan