Benarkah PrEP Berhasil Menekan Penularan HIV?

P Suryo RP Suryo R - Senin, 24 Juli 2023
Benarkah PrEP Berhasil Menekan Penularan HIV?

Seseorang harus meminumnya setidaknya tujuh hari untuk perlindungan maksimal. (Pexels/Anna Shvets)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JIKA kamu memiliki risiko tinggi tertular virus HIV, pre-exposure prophylaxis (PrEP) menjadi pilihan yang tepat bagi kamu. PrEP dapat membantu menurunkan kemungkinan mengembangkan HIV dengan melindungi kamu dan pasangan dari paparan virus tersebut. Perlu diingat bahwa pil ini tidak untuk orang yang telah hidup dengan HIV.

“Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) adalah pengobatan sekali sehari untuk mencegah perkembangan kasus HIV. Pil ini dimaksudkan untuk orang yang tidak hidup dengan HIV, tetapi memiliki peluang lebih tinggi mengembangkan kondisi tersebut,” tulis laman Healthline.

Baca Juga:

Penyakit Jantung Bawaan Berdampak ke Stunting

prep
Sebelum dan setiap tiga bulan mengonsumsi PrEP, pasien perlu menjalani tes HIV dan mendapatkan hasil negatif. (Pexels/Towfiqu Barbhuiya)


Dilansir dari Washington Health Institute, obat ini bekerja dengan cara mencegah replikasi HIV di dalam tubuh. PrEP bertindak sebagai katalis yang membantu tubuh memproduksi antibodi yang membantu penyakit penyebab kuman dan virus. Setelah kontak dengan virus, tenofovir dan emtricitabine akan memblokir enzim yang dibutuhkan virus untuk bereplikasi.

Obat yang digunakan untuk PrEP termasuk dalam kelas obat antivirus yang dapat menghentikan virus berkembang biak di dalam tubuh. Sebelum memulai PrEP dan setelah setiap tiga bulan saat kamu minum obat, kamu perlu menjalani tes HIV dan mendapatkan hasil tes yang negatif.

Jika kamu terpapar HIV atau menunjukkan gejala kasus akut, kamu harus menunggu untuk memastikan hasil tes sebelum memulai kembali pengobatan PrEP. Tes HIV menjadi penting dalam pengobatan ini karena PrEP tidak dapat secara efektif mengobati HIV dan resistensi obat dapat berkembang biak jika PrEP digunakan selama kasus HIV.

Dua obat PrEP yang disetujui adalah Truvada dan Descovy. Truvada hadir dalam berbagai kekuatan dan dosis yang diresepkan untuk pengobatan HIV dan PrEP. Truvada memiliki bentuk tablet dan diminum sekali sehari untuk orang dewasa dan remaja yang berat minimal 35 kilogram. Pil jenis ini juga telah disetujui untuk dikonsumsi pria dan wanita.

Baca Juga:

Kiat Pekerja Shift Malam Kurangi Risiko Hipertensi

prep
PrEP bertindak sebagai katalis yang membantu tubuh memproduksi antibodi (Pexels/cottonbro studio)

Kemudian Descovy juga merupakan tablet yang diminum sehari sekali dengan berat badan minimum 35 kilogram. Akan tetapi, Descovy tidak disetujui untuk digunakan oleh wanita yang memiliki kemungkinan lebih besar mengembangkan HIV dari hubungan seks vaginal karena efektivitasnya belum diuji pada kelompok ini.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), PrEP bila diminum secara teratur akan menurunkan kemungkinan tertularnya HIV dari seks sekitar 99 persen dan sekitar 74 persen pada orang yang menyuntikkan narkoba.

Obat ini tidak langsung efektif, seseorang harus meminumnya setidaknya tujuh hari untuk perlindungan maksimal dari HIV dengan seks anal reseptif. Untuk penggunaan narkoba suntikan atau seks vaginal reseptif, perlindungan maksimal terjadi setelah mengonsumsinya 21 hari berturut-turut.

Orang-orang yang mungkin mendapat manfaat dari terapi PrEP adalah mereka yang pernah melakukan hubungan seks anal atau vaginal dalam waktu enam bulan terakhir, memiliki pasangan seksual yang memiliki HV, tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, dan terkena infeksi menular seksual dalam enam bulan terakhir. Pengobatan PrEP dapat diberikan oleh tenaga profesional jika sesuai dengan beberapa kriteria di atas. (vca)

Baca Juga:

Perempuan Waspada Penebalan Dinding Rahim

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan