Gas Beracun di Kawah Gunung Marapi Menurun


Erupsi Gunung Marapi dari Kabupaten Agam, Minggu (25/2). Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar
MerahPutih.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, gas beracun SO2 atau sulfur dioksida di kawah Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat, cenderung menurun secara fluktuatif.
"Setelah 26 Desember 2023 laju emisi (fluks) gas SO2 Gunung Marapi dari Satelit Sentinel memperlihatkan kecenderungan menurun secara fluktuatif," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Sabtu (2/3).
Baca juga:
Dalam Satu Pekan Gunung Marapi Alami 462 Kali Gempa Hembusan
Hal tersebut disampaikan oleh Hendra Gunawan terkait evaluasi Gunung Marapi periode 22-29 Februari 2024. Hendra mengatakan, bahwa terakhir kali gas beracun (SO2) terdeteksi oleh satelit sebesar 775 ton per hari pada 29 Februari 2024. PVMBG menegaskan berdasarkan hasil evaluasi, aktivitas gunung api itu masih tergolong tinggi.
Ia menjelaskan, apabila pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat, maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar.
Lalu, potensi ancamannya berupa lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek.
Baca juga:
Banjir Landa Jakarta, Pengamat Duga Permukaan Tanah Terus Menurun
"Potensi atau ancaman abu erupsi dapat menyebar lebih luas dan tergantung pada arah maupun kecepatan angin," ujar dia.
Selain itu, material erupsi yang jatuh dan terendap di bagian puncak maupun lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. Kemudian, juga terdapat potensi bahaya banjir lahar pada aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi.
"Masih terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida hingga hidrogen sulfida di area kawah atau puncak Gunung Marapi," tegasnya.
PVMBG pun mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk pengunjung agar tidak memasuki dan beraktivitas di dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek. (*)
Baca juga:
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Gunung Marapi Meletus, Lontaran Kolom Abu Capai Ketiinggian 3.691 MDPL

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
