Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Ilustrasi gempa Bumi. Foto: Dok/BMKG
MerahPutih.com - Indonesia patut waspada pasca adanya gempa Bumi dengan magnitudo (M) 7,6 di Filipina, Jumat (10/10) pagi ini.
Pasalnya, gempa ini memicu peringatan tsunami di lima wilayah di Sulawesi Utara (Sulut) dan sebagian Papua.
"Tingkat ancaman waspada di Kepulauan Talaud, Kota-Bitung, Minahasa-Utara Bagian Selatan, Minahasa Bagian Selatan dan Supiori," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada wartawan, Jumat (10/10).
BMKG mencatat gempa Bumi dengan parameter update M 7,4 di wilayah Laut Filipina, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,23° LU ; 126,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 275 km arah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 58 km.
Baca juga:
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
BMKG juga menyebutkan, gempa Bumi tersebut berjenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa Bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Berdasarkan informasi dari masyarakat, gempa bumi dirasakan oleh masyarakat di beberapa tempat, di antaranya daerah Tahuna dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Manado dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Sampai saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa Bumi tersebut.
Pada pukul 09.14 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa Bumi susulan (aftershock).
Baca juga:
BMKG Imbau Warga Jakarta Waspadai Perubahan Cuaca Ekstrem di Malam Hari
Wilayah Indonesia yang Berpotensi Tsunami akibat Gempa Bumi Filipina
Daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan: (Potensi Tsunami dengan ketinggian maksimal 50 cm)
- WASPADA: SULUT, KEPULAUAN TALAUD (estimasi waktu tiba: 10-10-2025 09:59:58 WITA)
- WASPADA: SULUT, KOTA-BITUNG (estimasi waktu tiba: 10-10-2025 10:49:13 WITA)
- WASPADA: SULUT, MINAHASA-UTARA BAGIAN SELATAN (estimasi waktu tiba: 10-10-2025 11:01:28 WITA)
- WASPADA: SULUT, MINAHASA BAGIAN SELATAN (estimasi waktu tiba: 10-10-2025 11:02:13 WITA)
- WASPADA: PAPUA, SUPIORI (estimasi waktu tiba: 10-10-2025 12:26:43 WIT)
Menurut Daryono, masyarakat mesti tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat juga diminta menghindari bangunan dan memeriksa bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga:
Topan Ragasa Bikin Banjir Bandang 'Tsunami dari Gunung' di Taiwan, Lepaskan 15,4 Juta Ton Air
BMKG juga mengimbau pemerintah di daerah yang berstatus awas untuk mengavakuasi warga. Warga yang berada di tepi pantai diminta untuk segera menjauh.
"Diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai," katanya. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Pemkab Bima NTB Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Setiap Hari Ada 67 Ribu Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Sejumlah Wilayah Kota Kabupaten di Sumatera Selatan Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami