Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan hingga 1.000 meter atau 1 KM di atas puncak pada Rabu (23/7/2025) pagi. ANTARA/HO-PVMBG
Merahputih.com - Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi hebat. Tercatat, gunung tersebut meletus sebanyak enam kali pada Selasa pagi, dengan tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05.53 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl)," ucap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, Selasa (21/10).
Kolom abu saat itu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang yang bergerak ke arah selatan, dan erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.
Baca juga:
Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter
Letusan sebelumnya terjadi pada pukul 05.32 WIB dengan ketinggian kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak, juga berwarna putih hingga kelabu, dan mengarah ke selatan. Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga tercatat pada pukul 05.21 WIB (tinggi kolom abu 700 meter), serta pada pukul 00.35 WIB, 00.23 WIB, dan 00.20 WIB.
Mengingat Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi penting. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena wilayah tersebut berpotensi dilewati perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak karena tingginya bahaya lontaran batu pijar.
Baca juga:
Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," tegas Liswanto.
Liswanto mengingatkan agar masyarakat selalu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di anak-anak sungai Besuk Kobokan.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut
