Ganjil Genap DKI Kembali Berlaku di Tengah Banjir Kritik, Ini Imbasnya ke KRL


Ilustrasi warga antre naik KRL. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Penerapan ganjil genap (gage) di 25 titik ibu kota Jakarta mengundang kritikan. Sejumlah pengamat menilai kebijakan Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya yang kembali mulai diberlakukan itu tak sejalan dengan upaya menekan virus COVID-19.
"Dalam kondisi darurat harusnya yang dilakukan adalah langkah untuk menyelamatkan warganya. Bukan membuka peluang terhadap kondisi dan situasi yang potensi terjadinya ancaman terhadap keselamatan jiwa, seperti Ganjil genap," kata Pengamat transportasi Edison Siahaan kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (3/8).
Baca Juga:
Menurut Edison, penerapan gage tidaklah begitu mendesak atau demi kepentingan masyarakat. Apalagi, lanjut dia, penerapan kembali gage sama artinya memaksa publik menggunakan transportasi angkutan umum massal yang malah memicu kerumunan.
Lebih jauh, Edison justru curiga ada tujuan lain dari penerapan gage untuk mendapatkan pemasukan dari denda pelanggarnya yang cukup besar bagi pemasukan daerah. "Meskipun penerapan gage bukan dosa, tetapi azas kemanfaatan dan kelayakan juga harus dipertimbangkan," tutup Koordinator Indonesia Traffic Watch itu.

Pengamat Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan berpendapat penerapan kembali gage oleh Pemprov DKI Jakarta tak ada hubungannya dengan upaya menekan pergerakan warga Jakarta di tengah pandemi.
Apalagi, kata dia, kebijakan ganjil-genap dilahirkan pada situasi normal, sehingga memang tidak dirancang untuk menyiasati keadaan di luar normal seperti saat pandemi sekarang.
"Jadi, menurut saya salah jika Pemprov DKI Jakarta ingin tetap menerapkan kebijakan ganjil-genap pada masa pandemi COVID-19," sesal dia.
Baca Juga:Ganjil Genap Berlaku Lagi, DKI Jakarta Optimalkan Angkutan Umum
Sementara itu, pengguna kereta rel listrik Commuter Line Senin (3/8) di sejumlah stasiun dialporkan relatif stabil. Padahal, kebijakan Ganjil Genap baru saja diberlakukan. Ditambah perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dan pengaturan jam kerja.
Humas PT KCI Anne Purba mengatakan, dari data tiket elektronik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) hingga pukul 07.00 WIB, jumlah pengguna KRL secara keseluruhan tercatat 71.325 pengguna.
"Angka ini tidak jauh berbeda dari Senin pekan lalu pada waktu yang sama dimana terdapat 72.529 pengguna," kata Anne dalam keteranganya, Senin (3/8).

Berdasarkan data KCI, sejumlah stasiun yang hingga pukul 07.00 WIB pagi ini meningkat penggunanya antara lain stasiun Bogor, Bojonggede, dan Rangkasbitung.
Di Stasiun Bogor pagi ini terdapat 6.919 pengguna (naik 6% dibanding waktu yang sama pekan lalu), di Stasiun Bojonggede 5.529 pengguna (naik 3%), dan di Stasiun Rangkasbitung tercatat 2.301 pengguna (naik 27%). Untuk stasiun-stasiun lainnya jumlah pengguna cenderung stabil tidak ada lonjakan penumpang. .
"Sehingga situasi di stasiun pagi ini tetap tertib, tidak terdapat lonjakan jumlah pengguna maupun antrean yang melebihi hari-hari sebelumnya," tutup pejabat KCI itu. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ganjil Genap di Jakarta tak Berlaku, Senin (18/8)

Atasi Macet Jakarta: Sistem Ganjil Genap di 25 Ruas Jalan Akan Dikaji Lagi

Bebas Melintas di Jalur Ganjil-Genap, Penjualan Mobil Hybrid Bisa Melonjak

Pemprov DKI Putuskan tak Berlakukan Ganjil Genap pada Jumat dan Senin

Ganjil-Genap Cuma Berlaku 3 Hari, Masyarakat Tetap Diminta Hati-Hati

Sukses Luncurkan Produksi BAIC BJ40 Plus, Founder JIO Dorong Kebijakan Mobil Hybrid Bebas dari Ganjil Genap

Minggu Ini, Aturan Ganjil Genap di Jakarta Hanya Berlaku Tiga Hari

Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan pada 29 dan 30 Mei

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Saat Libur Waisak 2025

Sistem Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan pada Senin-Selasa Pekan Depan
