Gaikindo Pede Kenaikan PPN Tak Berdampak Negatif ke Sektor Otomotif

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 24 Desember 2024
Gaikindo Pede Kenaikan PPN Tak Berdampak Negatif ke Sektor Otomotif

Ilustrasi (MP/Didik Setiawan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) percaya diri kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen mulai 1 Januari 2025 tidak akan berdampak negatif pada penjualan produk otomotif. Hal ini lantataran pemerintah menyertai kenaikan itu dengan insentif-insentif fiskal.

"Kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 mendatang tidak akan berdampak negatif pada potensi penjualan, dan bahkan dapat diabaikan," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi dalam keterangannya, Selasa (24/12).

Kebijakan insentif fiskal yang dijalankan pemerintah seiring dengan pemberlakuan PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025 akan bisa menekan dampak kenaikan pajak terhadap penjualan kendaraan bermotor yang dikhawatirkan oleh pelaku industri dan bisnis otomotif.

Baca juga:

Demokrat Dukung Kenaikan PPN 12 Persen, Tapi Ada Syaratnya

Ia menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan insentif berupa pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah atau PPnBM DTP sebesar tiga persen untuk mobil bermesin hibrida mulai 1 Januari 2025.

"Keluarnya kebijakan insentif dari Pemerintah bagi kendaraan hybrid, merupakan berita baik yang diharapkan mampu memulihkan dan menggairahkan kembali industri kendaraan bermotor Indonesia,” jelas dia.

Selain itu, pemerintah melanjutkan pemberian insentif berupa PPN DTP sebesar 10 persen untuk kendaraan listrik impor dalam bentuk completely knocked down (CKD) serta PPnBM DTP sebesar 15 persen untuk kendaraan listrik impor dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU).

Baca juga:

Hitungan Beban PPN Atas Transaksi Via QRIS Pedagang

Yohanes menyampaikan bahwa penerapan kebijakan insentif fiskal juga ditujukan untuk meningkatkan daya saing kendaraan listrik maupun kendaraan hibrida di pasang otomotif dalam negeri.

Pemerintah Indonesia sedang berupaya meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan rendah emisi guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta mengurangi emisi karbon.

#Gaikindo #Kenaikan PPN #PPN 12 Persen #Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ekonom Dukung Rencana Penurunan Tarif PPN, Bisa Dongkrak Daya Beli Warga
Penurunan tarif PPN akan menjadi langkah berani untuk memecah kebuntuan daya beli yang menjadi hambatan utama pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Ekonom Dukung Rencana Penurunan Tarif PPN, Bisa Dongkrak Daya Beli Warga
Indonesia
Menkeu Purbaya Bakal Pelajari Tarif PPN yang akan Naik Menjadi 12 Persen
Menkeu menjelaskan bahwa keputusan final mengenai tarif PPN akan bergantung pada kondisi ekonomi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Bakal Pelajari Tarif PPN yang akan Naik Menjadi 12 Persen
Lifestyle
JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih
Pengalaman berkendara semakin istimewa berkat Power Panoramic Sunroof dan sistem audio 14 Sony speakers
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih
Indonesia
Ekspor Mobil Indonesia Tembus Angka Fantastis pada Juli 2025, Gaikindo Beberkan Kinerja Positif yang Bikin Negara Lain Tercengang
Selain itu, ekspor kendaraan juga mengalami kenaikan signifikan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Ekspor Mobil Indonesia Tembus Angka Fantastis pada Juli 2025, Gaikindo Beberkan Kinerja Positif yang Bikin Negara Lain Tercengang
Indonesia
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung Tapi Penjualan Turun, Pemerintah Diminta Percepat Infrastruktur BEV dan Beri Insentif LCGC
Penurunan transaksi pembelian kendaraan kemungkinan besar disebabkan oleh melemahnya daya beli kelas menengah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung Tapi Penjualan Turun, Pemerintah Diminta Percepat Infrastruktur BEV dan Beri Insentif LCGC
Indonesia
GIIAS 2025 Bukan Sekadar Pameran, Tapi Ramalan Masa Depan Transportasi Indonesia
Tujuan utama tema ini adalah memberikan informasi terbaru kepada industri otomotif dan masyarakat mengenai kebijakan pemerintah yang akan segera diterapkan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
GIIAS 2025 Bukan Sekadar Pameran, Tapi Ramalan Masa Depan Transportasi Indonesia
Indonesia
Dari Ban Sampai Kaca Film, 120 Lebih Merek Pendukung Siap Ramaikan GIIAS 2025
GIIAS 2025 tak hanya menampilkan deretan kendaraan terbaru, tetapi juga menyoroti inovasi dan teknologi dari para pemain kunci di industri pendukung otomotif nasional
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 Juli 2025
Dari Ban Sampai Kaca Film, 120 Lebih Merek Pendukung Siap Ramaikan GIIAS 2025
Indonesia
Penjualan Ritel Mobil Meningkat, Ekonomi Disebut Belum Stabil
Penjualan mobil secara ritel memang mengalami kenaikan tipis pada Juni 2025 Tetapi, kenaikan ini bersifat sangat marginal
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
Penjualan Ritel Mobil Meningkat, Ekonomi Disebut Belum Stabil
Indonesia
Pemerintah Tanggung PPN 6 Persen Tiket Pesawat Mudik Lebaran, Berlaku Mulai 1 Maret
PMK ini berlaku untuk pembelian tiket pada 1 Maret 2025 hingga 7 April 2025, dengan jadwal penerbangan 24 Maret 2025 hingga 7 April 2025.
Dwi Astarini - Sabtu, 01 Maret 2025
Pemerintah Tanggung PPN 6 Persen Tiket Pesawat Mudik Lebaran, Berlaku Mulai 1 Maret
Indonesia
Gaikindo Yakin Indonesia Masih Dominasi Pasar Otomotif ASEAN
Industri otomotif menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Januari 2025
Gaikindo Yakin Indonesia Masih Dominasi Pasar Otomotif ASEAN
Bagikan