Gabung Prabowo, PAN dan Golkar Bebas Bermanuver


Deklarasi dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
MerahPutih.com- Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar mendukung Prabowo Subianto semakin membuat peta politik makin jelas jelang pendaftaran Pilpres 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai bergabungnya Golkar mendukung Prabowo Subianto sebagai suatu langkah rasional. Jika mendukung PDI Perjuangan, Golkar akan terkunci.
Baca Juga:
PAN dan Golkar Merapat ke Prabowo, Anies: Bismillah Jalan Terus
Bahkan, lanjut ia, PAN dan Golkar keduanya akan tersandera, dan tak akan bebas bergerak untuk memenangkan pertarungan di pemilihan presiden dan pemilihan legislatif di Februari 2024.
"Golkar jika merapat ke PDI Perjuangan tak akan mendapatkan efek elektoral, sebab efek elektoralnya akan didapatkan oleh PDI Perjuangan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/8).
Menurut Ujang, Golkar jika bersama PDIP berpotensi tak berkembang dan tak bebas bermanuver di pemilu, khususnya pileg. Bersama Prabowo, Golkar dapat bermanuver kencang untuk bertarung mati-matian atau paling tidak untuk bisa menang di pilpres dan pilegnya.
"Maka pilihan rasionalnya, Golkar ingin maju dan besar lagi menjadi partai yang menang atau dua dan tiga besar, pilihannya, ya, mendukung Prabowo," papar Ujang.
Saat ditanya bagaimana peluang besar Prabowo untuk memilih Cawapres demi mengejar kemenangan, Ujang menilai figur itu harus bisa menjadi pelengkap dari kekurangan sekaligus penyeimbang Prabowo Subianto.
"Yang penting kalau kita bicara Pak Prabowo, itu figur kelompok Islam penting karena Pak Prabowo nasionalis. Kalau Pak Prabowo militer maka kelompok sipil juga penting. Kalau Pak Prabowo adalah (tokoh asal) Jawa maka (tokoh) luar Jawa cawapresnya adalah penting,” tuturnya.
Ujang menegaskan, semua sosok nama kandidat bakal cawapres yang muncul di berbagai lembaga survei tetap memiliki peluang untuk dipilih. Hanya saja, di dalam situasi saat ini semua masih terlalu dinamis.
"Ini pertarungan Cawapres, kalau Capresnya sudah jelas, jadi Cawapresnya ini akan tarik ulur. Jadi sampai di Oktober atau sampai hari-H pendaftaran, maka masih akan dinamis ya cawapresnya pak Prabowo ataupun cawapresnya yang lain," katanya. (Knu)
Baca Juga:
PPP Sebut KIB Otomatis Bubar Usai PAN dan Golkar Dukung Prabowo
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP

Sehari Sebelum Peringatan HUT RI, Mantan Ketua DPR Setya Novanto Bebas Bersyarat Setelah Hukuman Dipotong MA
