Filipina Gelar Prosesi Religius Black Nazarene yang Terkenal, Jalanan Manila Dipenuhi Ratusan Ribu Umat Katolik


Prosesi Black Nazarene menjadi salah satu perayaan iman Katolik terbesar di dunia dengan ciri khas mengarak patung Yesus Kristus berusia ratusan tahun. (Foto: YouTube/CNN-News18)
MerahPutih.com - Ratusan ribu umat Katolik berkumpul dalam prosesi tahunan Black Nazarene di Manila, Ibukota Filipina, Kamis (9/1).
Prosesi Black Nazarene menjadi salah satu perayaan iman Katolik terbesar di dunia dengan ciri khas mengarak patung Yesus Kristus yang berkulit gelap, berusia ratusan tahun.
Jalanan Manila berubah menjadi lautan warna marun dan emas saat para peziarah berbondong-bondong mendekati 'Black Nazarene', patung Yesus seukuran manusia yang memikul salib.
Para peziarah berlomba untuk menarik tali kekang yang terikat dengan tandu yang diarak untuk mengusung patung itu ketika melintasi jalanan Manila.
"Penyelenggara memperkirakan sekitar 220.000 orang menghadiri misa sebelum prosesi, sementara lebih dari 190.000 orang ikut dalam pawai dan berkumpul di sekitar gereja pada siang hari," tulis reuters.com (9/1).
Baca juga:
Universitas di Manila Buka Mata Kuliah Pilihan Kajian Taylor Swift
Jumlah itu terus bertambah sepanjang rute 5,8 km prosesi tersebut.
Peserta arak-arakan, Victoriano Tayuni, 79 tahun, mengikuti perayaan itu dengan segudang harapan.
"Saya belum pernah melihat ada di antara kami yang hidupnya memburuk. Semua hidupnya membaik, jadi semakin banyak orang yang bergabung setiap tahun," kata Tayuni kepada reuters.com.
Rowena Bustamante, seorang penjahit berusia 56 tahun, bahkan menamai putrinya sesuai dengan patung tersebut.
"Saya menceritakan semua masalah saya kepada Black Nazarene, terutama tentang anak saya, Nazarena. Saya menamainya sesuai dengan patung itu," ujarnya.
Beberapa peziarah melemparkan handuk putih ke arah patung, berharap mendapatkan berkah dan kesembuhan. Bahkan ada yang menerobos barikade polisi demi bisa mendekat dengan patung.
Hampir 80% warga Filipina adalah penganut Katolik Roma. Mendiang imam dan teolog Filipina, Sabino Vengco, pernah menjelaskan bahwa warna hitam patung itu berasal dari kayu mesquite yang digunakan, bukan karena kebakaran di kapal yang membawanya dari Meksiko.
Baca juga:
Kemacetan di Manila, Sumber Inspirasi Lagu Terbaru Chris Martin
Prosesi ini, dikenal sebagai 'traslacion', memeringati pemindahan Black Nazarene dari gereja di Intramuros ke lokasi saat ini di Gereja Quiapo.
Kardinal Jose Advincula, Uskup Agung Manila, mengingatkan umat Katolik untuk menjauhi kejahatan, keserakahan, dan kebiasaan buruk, serta mengikuti ajaran Yesus Kristus.
"Mari kita jalani perintah-Nya, peluk ajaran-Nya, dan ikuti teladan-Nya. Lebih baik mengikuti Tuhan Tercinta," ujar Advincula dalam khotbahnya sebelum prosesi dimulai.
Semoga tiap langkah dalam prosesi ini membawa kedamaian dan harapan bagi semua! (dru)
Baca juga:
Mengenal Sosok Roh Kudus dan Mengapa Penting bagi Umat Katolik
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Jauh-Jauh dari Jakarta, Cewek Berhijab Beraksi Incar Ponsel Pengunjung Wisata Religi Haul Solo

Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Jadi Wisata Religi, Ratusan Ribu Jemaah Diperkirakan akan Hadir

Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina

Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Filipina Juga Berhasil Nego Tarif Impor AS, Sama Kaya Indonesia Besarnya 19%
