Festival Payung Indonesia Diharapkan Bisa Bangkitkan Ekonomi Kreatif


Pemkot Solo menggelar Festival Payung Indonesia ke-9 di Pura Mangkunegaran, Jumat (2/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Festival Payung Indonesia (FESPIN) ke-9 kembali digelar tahun ini di Pura Mangkunegaran Jumat-Minggu (2-4/9). Festival Payung Indonesia kali ini mengangkat tema "The Kingdom and Umbrella” atau kerajaan dan payung.
Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kurleni Ukar mengatakan festival ini kembali masuk ke Karisma Event Nusantara. Selain itu, juga masuk lagi ke dalam top ten Kharisma Event Nusantara 2022.
Baca Juga
Payung Gucci x Adidas Dijual Seharga Rp 24 Juta, Bukan untuk Tangkal Hujan
"Festival Payung Indonesia diharapkan bisa menjadi event yang melibatkan banyak partisipasi masyarakat khususnya pengrajin payung yang tradisi dan kreasi," kata Ukar, Jumat (2/9).
Dia melihat event ini berhasil dilaksanakan yang melibatkan para pengrajin payung tradisi dan kreasi, beragam komunitas kreatif, pelestari seni tradisi, seniman kontemporer fashion designer dan sebagainya. Ia menilai event ini memiliki daya tarik wisata dengan nilai-nilai pariwisata berkelanjutan
"Diharapkan melalui event ini pariwisata bisa kembali bangkit ekonomi kreatif bisa kembali bangkit mendatangkan wisatawan, baik mancanegara maupun dalam negeri," katanya.

Kemenparekraf, lanjut dia, sangat mendukung penyelenggaraan event yang berkualitas sebagai media promosi pariwisata dan ekonomi kreatif. Event ini mampu menjadi penggerak dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.
Baca Juga
Direktur Program Festival Payung Indonesia, Heru Praseyta mengatakan pemilihan tempat di Pura Mangkunegaran memang untuk menyesuaikan dengan tema yang diangkat tahun ini. Dimana keduanya sama-sama merupakan bagian dari tradisi.
"Festival Payung Indonesia tahun ini diikuti 81 grup dan komunitas kreatif yang berasal dari 50 kota/kabupaten di Indonesia maupun dari luar negeri," kata Heru.
Ia mengatakan untuk perwakilan luar negeri ada tiga, yakni Thailand, India dan Spanyol. Dari Thailand sendiri yang hadir adalah peserta dari Sankhampaeng Cultural Centre.
"Partisipasi mereka (Thailand) merupakan bentuk komitmen hubungan sister-festival antara FESPIN dengan Borsang Umbrella Festival (Chiang Mai) yang telah terjalin sejak 2018,” ucap dia.
Ia menambahkan dalam event ini pengunjung bisa melihat langsung bagaimana proses pembuatan berbagai jenis payung dari masing-masing delegasi atau peserta yang berpartisipasi. Festival ini bagian merawat keberagaman payung nusantara
"Jadi masyarakat bisa melihat langsung proses pembuatan payung dan memiliki wawasan baru," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Bangkitkan Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi, Pemkot Solo Gelar Event Festival Payung
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD

Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda

Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal

Gelombang Arus Mudik Dimulai, CFD Solo Diliburkan 2 Pekan

Arus Mudik Lebaran 2025, Kota Solo Bakal Dilintasi 8,3 Juta Kendaraan

Hujan Deras Bikin Anak Sungai Bengawan Solo Meluap, Jalan Solo-Wonogiri Kebanjiran

FX Rudy Pastikan PDIP Tidak Akan Jegal Kebijakan Wali Kota Solo Terpilih
