Febri Diansyah Mundur Dari KPK
Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah. (Foto: MP/Ponco Sulaksono).
MerahPutih.com - Bertepatan dengan vonis ringan pelanggaran etik Ketua KPK Firli Bahuri, Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah diumumkan mundur dari jabatannya dan sebagai pegawai lembaga antirasuah.
Surat pengunduran diri Febri dari KPK, dilayangkan pada dan diterima Biro SDM KPK 18 September 2020 dan meminta proses pengunduran dirinya bisa efektif per 18 Oktober 2020.
"Informasi yang saya terima, Biro SDM telah menerima surat pengunduran diri yang bersangkutan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Baca Juga:
Ketua KPK Firli Bahuri Divonis Bersalah Langgar Kode Etik
Ali mengaku, sesuai mekanisme di internal KPK, pegawai yang mengundurkan diri harus menyampaikan secara tertulis satu bulan sebelumnya. Tetapi pihaknya tdak mengetahui secara pasti alasan Mantan Aktivis ICW ini mundur dari KPK.
"Sejauh ini kami belum tahu yang menjadi alasannya," imbuhnya.
Kabar mundurnya Febri mengagetkan pegawai KPK lainnya. Salah satunya Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap, yang mengaku terpukul dengan keputusan Febri untuk mundur.
"Untuk lebih lengkapnya bisa ditanyakan ke mas Febri. Saya sedih mas Febri menyatakan sikapnya mengundurkan diri dari KPK," kata Yudi saat dikonfirmasi, Kamis (24/9).
Yudi berharap, mantan Juru Bicara KPK itu tetap bertahan dan mengabdi di lembaga antikorupsi. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Febri.
"Sebagai sahabat selama 7 tahun ini saya berharap mas Febri tetap bekerja di KPK, namun pilihan ada di tangan Mas Febri memang," ujarnya.
Sebelumnya, Peneliti Indonesia Corruption Watch Kurnia Ramadhana mengkritik rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengganti Febri dari juru bicara KPK. Menurut Kurnia, seharusnya kebijakan ini dilandasi alasan yang jelas dan objektif.
Dia mengatakan, pihaknya mendorong proses pemilihan jubir KPK dilakukan secara terbuka dan objektif. Pimpinan KPK diharap tak sedang melakukan politik balas dendam.
"Jika tidak didahului dengan mekanisme tersebut sangat terlihat ada politik balas dendam yang sedang dimainkan oleh lima komisioner KPK," ujarnya. (Pon)
Baca Juga:
ICW Duga Kewenangan Febri Diansyah di KPK Dikikis karena Politik Balas Dendam
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
KPK Sita Pabrik dan Pipa 7,6 KM PT BIG di Cilegon Terkait Kasus Jual Beli Gas PGN
Kembali Dipanggil, KPK Dalami Hubungan Rajiv dengan Tersangka Kasus Korupsi CSR BI
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Komisi XIII DPR: Langkah yang Tepat dan Ditunggu Masyarakat!
Bongkar Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Dibantu BPK Uji Sampling Ribuan Titik Mulai Pekan Ini
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja