Fasilitas Pengisian Daya EV Perlu Dukungan Produsen


Produsen perlu mendukung penyediaan fasilitas pengisian daya EV. Foto: Unsplash/Ernest Ojeh
MerahPutih.com - Pengamat otomotif, Bebin Djuana menyebutkan, upaya penyediaan fasilitas isi daya kendaraan elektrik (Electric Vehicle/EV) membutuhkan dukungan dari produsen kendaraan.
"Paling tidak di jaringan diler masing-masing tersedia fasilitas charging (pengisian daya)," kata Bebin, Selasa (27/2).
Baca juga:
Ia menyampaikan, dukungan produsen diperlukan untuk menyeimbangkan pertumbuhan penggunaan kendaraan elektrik dengan ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Karena mobilitas masyarakat Indonesia sangat tinggi dan negara kita besar sekali," kata lulusan jurusan teknik mesin Universitas Trisakti yang pernah bekerja di Hyundai itu.
"Mereka yang sudah memiliki EV yang paling merasakan cukup atau tidaknya tempat charging," katanya.
Bebin juga menjelaskan, produsen yang memasarkan produk EV di Indonesia sudah mulai memperhatikan penyediaan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik bagi konsumen.
Baca juga:
Chery hingga VinFast akan Investasi Mobil Listrik di Indonesia
Sebagai contoh, PT Neta Auto Indonesia (NAI) selaku agen pemegang merek mobil elektrik NETA sudah menyediakan fasilitas pengisian daya cepat di diler mereka yang ada di daerah Jakarta Utara.
Sementara itu, PT PLN sudah memasok listrik bagi 1.124 SPKLU dan 1.839 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 427 lokasi. PLN juga menawarkan layanan pemasangan perangkat pengisian daya kendaraan listrik di rumah.
Berdasarkan laporan hasil studi International Council on Clean Transportation (ICCT) pada Februari 2024 tentang kebutuhan infrastruktur mobil listrik, Indonesia diperkirakan membutuhkan 25.600 SPKLU di tempat-tempat tujuan umum, lokasi dalam perjalanan umum, dan tempat kerja pada 2030.
Laporan hasil studi yang ditulis oleh Tenny Christiana, Logan Pierce, Chelsea Baldino, dan Jacob Schmidt itu menyebutkan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun 25.600 unit stasiun pengisian daya kendaraan listrik mencapai 597 juta dolar AS (atau Rp 8,86 triliun). (*)
Baca juga:
Insentif PPN DTP Kendaraan Listrik Berlaku Hingga Desember 2024
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Ekspor Mobil Indonesia Tembus Angka Fantastis pada Juli 2025, Gaikindo Beberkan Kinerja Positif yang Bikin Negara Lain Tercengang

Penjualan Ritel Mobil Meningkat, Ekonomi Disebut Belum Stabil

Antusiasme Tinggi Warnai Hari Pertama PEVS 2025, Momentum Positif untuk Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

PLN UID Jakarta Siapkan 375 SPKLU di 216 Lokasi untuk Kendaraan Listrik di Momen Mudik Lebaran

Lonjakan Pemudik Mobil Listrik Diprediksi Tembus 500%, PLN Siagakan Ribuan SPKLU di Jalur Mudik Lebaran 2025

Tesla Cybertruck Kena Masalah Lagi, Trim Kendaraan Copot

Pemerintah Targetkan Bangun 62 Ribu Lebih SPKLU Hingga 2030, Mayoritas Medium Charger

Catat! Ini Dia Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa pada Musim Libur Nataru

Mau Isi Baterai Mobil Listrik? Begini Cara Pakai SPKLU Milik PLN

Permintaa EV Lesu, Ford PHK 4.000 Pekerja
