Facebook Matikan Aplikasi Lasso, Gagal Saingi TikTok?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 04 Juli 2020
Facebook Matikan Aplikasi Lasso, Gagal Saingi TikTok?

Facebook tiba-tiba matikan aplikasi Lasso (Foto: techcrunch)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

POPULARITAS TikTok yang luar biasa membuat sejumlah platform media sosial berusaha membuat aplikasi serupa untuk bersaing. Salah satunya yakni Facebook yang menghadirkan aplikasi bernama Lasso.

Namun, misi Facebook membuat aplikasi Lasso untuk bersaing dengan TikTok telah kandas. Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu belum lama ini dikabarkan mematikan aplikasi Lasso.

Baca juga:

India Larang Penggunaan Aplikasi TikTok dan WeChat, Ada Apa?

Seperti yang dilansir dari laman TechCrunch, pengguna Lasso mendapatkan notifikasi aplikasi tersebut akan dimatikan pada 10 Juli 2020 mendatang. Selain itu, Lasso juga memberikan panduan bagi para pengguna untuk mengunduh seluruh video yang pernah diunggah pada aplikasi itu.

Lasso sangat mirip TikTok. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk merekam video pendek berdurasi 15 detik dan menambahkannya dengan lagu. Lasso mengandalkan algoritman untuk menghadirkan konten di Feed. Pengguna juga bisa browsing lewat tagar serta halaman browse yang berisi koleksi video dengan tema tertentu.

Baca juga:

Ketika Robot Artificial Intelligence Jadi Peran Utama dalam Film

Selain Lasso, facebook dikabarkan tengah siapkan Instagram Reels untuk saingi TikTok (Foto: techcrunch)

Terhitung bulan Februari 2020, Lasso sudah tersedia di Kolombia, Amerika Serikat, Chile, Argentina, Uruguay, Peru, Panama, Kosta Rika, El Salvador, Uruguay dan Ekuador berdasarkan data dari Sensor Tower.

Bahkan awal tahun ini, Facebook menambahkan dukungan untuk bahasa Hindi, yang merupakan kode kerasa Lasso untuk diluncurkan di India. Bila rencana itu benar adanya, keputusan Facebook mematikan Lasso tampaknya kurang tepat. Mengingat TikTok telah diblokir pemerintah India karena alasan terhadap keamanan nasional dan hubungan yang tengah tegang antara India dan Tiongkok.

Matinya Lasso tak lama setelah diluncurkannya Instagram Reels di sejumlah negara. Instagram Reels digadang-gadang merupakan senjata baru Facebook untuk menyaingi TikTok. (ryn)

Baca juga:

Waspada, Peretas Kartu Kredit Bisa Bersembunyi Dalam Gambar

#Aplikasi TikTok #Facebook
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia
Fitur ini dimanfaatkan oleh banyak kreator, termasuk para pelaku UMKM yang menggunakan Live Shopping untuk menjajakan produk mereka
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia
Indonesia
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital
Penangkapan ini jadi bukti Polri melindungi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital
Berita Foto
Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji (keempat kanan) bersama Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko (keempat kiri), Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak - Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Brigjen Pol. Nurul Azizah (ketiga kiri) sejumlah pejabat Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti saat konferensi pers ungkap kasus asusila dan pornografi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 21 Mei 2025
Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Indonesia
Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
Dittipidsiber Bareskrim Polri menetapkan enam tersangka dalam dugaan asusila, pornografi, serta eksploitasi anak terkait konten inses di grup Facebook bernama Fantasi Sedarah dan Suka Duka
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Mei 2025
Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
Indonesia
Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan
Tindakan kepolisian mempersempit ruang gerak mereka.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan
Indonesia
Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’
Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda mulai dari pembuat grup, penyebar video asusila, hingga pelaku pelecehan seksual.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Mei 2025
Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’
Indonesia
Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos
Polisi mengungkap aktivitas grup 'Fantasi Sedarah' yang belakangan viral di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Mei 2025
Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos
Indonesia
Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’
Polri menangkap sejumlah orang terkait kasus Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka'.
Frengky Aruan - Rabu, 21 Mei 2025
Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’
Indonesia
Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
Bareskrim Polri telah memiliki profil lengkap dari pelaku yang dicari.
Frengky Aruan - Rabu, 21 Mei 2025
Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah
Indonesia
Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
Dittipidsiber Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi profil beberapa pelaku yang terlibat aktif di grup Fantasi Sedarah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 20 Mei 2025
Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
Bagikan