Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah


Gedung Bareskrim Polri. (MP/Kanu)
MerahPutih.com - Bareskrim Polri melakukan penyelidikan terkait dengan keberadaan grup di platform media sosial Facebook yang membahas hubungan seksual sedarah (inses), yang saat ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil mengidentifikasi pelaku pengelola akun.
“Dan saat ini sedang melakukan pengejaran,” jelas Himawan kepada wartawan di Jakarta dikutip Rabu (21/5).
Himawan menjelaskan bahwa saat ini mereka telah memiliki profil lengkap dari pelaku yang dicari.
“Proses pengejaran sedang dilakukan di beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku,” ujar Himawan.
Bareskrim Polri menegaskan komitmennya untuk terus mengidentifikasi grup-grup serupa di berbagai platform media sosial yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Tindakan ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban publik, terutama di era digital saat ini.
Baca juga:
Konten 'Fantasi Sedarah' Viral di Facebook, Pelaku Penyebaran Bakal Dipidana
Dengan adanya grup-grup yang berpotensi merusak norma dan nilai-nilai sosial, upaya identifikasi ini menjadi langkah yang sangat diperlukan. Salah satu contoh yang mencolok adalah grup Facebook 'Fantasi Sedarah', yang telah membuat banyak orang merasa tidak nyaman.
Grup ini berisi percakapan yang mengarah pada tindakan inses atau seks hubungan sedarah, yang jelas-jelas melanggar etika dan hukum.
Dengan jumlah anggota yang mencapai 32.000 akun, keberadaan grup ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan yang ketat terhadap aktivitas di media sosial.
“Kami tidak hanya menindak grup ini, tetapi juga mencegah munculnya grup-grup serupa di masa depan,” tutur Himawan.
Sekadar informasi, dalam grup tersebut, terdapat berbagai unggahan dari anggota yang menunjukkan perilaku tidak senonoh terkait ketertarikan seksual terhadap anggota keluarga mereka. Beberapa unggahan juga sangat tidak pantas, bahkan disertai dengan foto-foto korban.
Narasi yang berkembang dalam konten grup ini mengarah pada penyimpangan seksual terhadap anak di bawah umur, saudara kandung, dan bahkan ibu kandung.
Di dalam grup itu, terlihat banyak pesan dari anggota yang mengarah pada tindakan asusila yang berkaitan dengan ketertarikan seksual terhadap anggota keluarga.
Terdapat pula unggahan yang sangat tidak layak, termasuk yang menyertakan foto-foto korban. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Polisi Gagalkan Penyelundupan Happy Water 1,7 Kg di Bandara Soetta, WNA China dan Malaysia Ditangkap

Raih Emas Terbanyak di Asian Cup Woodball Championship 2025, 3 Srikandi Indonesia Belum Puas dan Mau Catat Sejarah Baru

Jelang Peringatan HUT ke-80 RI, PT KAI Ajak Penumpang Tunjukkan Sikap Hormat setiap Pukul 10.00, Nyanyikan 'Indonesia Raya' Bersama-Sama

Prakiraan Cuaca 14–18 Agustus 2025: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang

[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030](https://img.merahputih.com/media/27/f0/b6/27f0b6f1aa464302b7a0c3734416429a_182x135.png)
Sindikat Pengiriman Narkoba dari Malaysia ke Indonesia ‘Masuk’ Lewat Riau, Pelaku ‘Dibayar’ Rp 80 Juta Sekali Kirim

RI-Selandia Baru Sepakat Kejar Target Kerja Sama Dagang Rp 58 T, Termasuk Program MBG

Momen Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Jalani Tes DNA di Bareskrim Polri

Momen Lisa Mariana Jalani Tes DNA di Bareskrim Mabes Polri
