Facebook Berjanji akan Hapus Hoaks Soal Vaksin COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 04 Desember 2020
Facebook Berjanji akan Hapus Hoaks Soal Vaksin COVID-19

Facebook berjanji akan hapus hoaks tentang vaksin COVID-19 (Foto: pixabay/simon)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENGIKUTI langkah yang dilakukan oleh YouTube dan TikTok, Facebook telah berjanji untuk menghapus informasi yang salah atau hoaks tentang vaksin COVID-19.

Ketika badan kesehatan di seluruh dunia mulai menyetujui vaksin, Facebook mengatakan klaim palsu tentang vaksi yang telah dibantah oleh ahli kesehatan masyarakat, akan dihapus dari Facebook dan Instagram.

Baca Juga:

Data Pribadi 16 Juta Pasien COVID-19 Terekspos Secara Online

Ini merupakan penegakan kebijakan yang lebih ketat soal hoaks tentang COVID-19, yang bisa menyebabkan kerusakan fisik dalam waktu dekat, seperti halnya mempromosikan pengobatan palsu.

Facebook lakukan kebijakan yang lebih ketat soal hoaks vaksin COVID-19 (Foto: pixabay/fernandozhiminaichela)

Facebook memberikan contoh klaim yang salah akan dihapus, seperti yang menyarankan vaksin mengandung microchip, atau tentang keamanan, kemanjuran, kandungan dan efek samping dari vaksin. Facebook mengatakan, pihaknya tidak akan dapat segera menegakkan tindakan ini sepenuhnya.

"Karena ini masih awal dan fakta tentang vaksin COVID-19 akan terus berkembang, kami akan secara teratur memperbarui klaim yang kami hapus berdasarkan panduan dari otoritas kesehatan masyarakat saat mereka mempelajarinya lebih lanjut" tulis Facebook dalam blog resminya, seperti yang dikutip dari laman engadget, Kamis (12/4).

Facebook juga mencatat bahwa pihaknya memberikan rincian tentang vaksin dari sumber informasi resmi, melalui pusat informasi COVID-19.

Baca Juga:

Pentingnya Penuhi Standar Baru Air dan Udara Berkualitas di Masa Pandemi COVID-19

Sebelumnya Facebook melarang iklan anti-vaksin di tingkat yang lebih luas. Lalu, Facebook juga telah mengapus klaim palsu tentang vaksin polio di Pakistan dan vaksin campak di Samoa.

Selain Facebook, Twitter dan YouTube juga melakukan tindakan untuk memberantas hoaks vaksin COVID-19 (Foto: pixabay/hulsov)

Sementara itu, Facebook juga mengembangkan praktik moderasi di sisi lain. Dokumen yang diperoleh oleh Washington Post menunjukkan, bahwa facebook tengah dalam tahap awal pengerjaan algoritma yang mendeteksi ujaran kebencian.

Facebook dilaporkan mencoba membuat sistemnya lebih baik, dalam mencari dan secara otomatis menghapus bahasa kebencian yang terburuk dari yang terburuk. Termasuk penghinaan yang ditujukan pada warna kulit, komunitas LGBT, serta orang Yahudi.

Selain Facebook, YouTube sebelumnya telah melarang informasi salah atau hoaks tentang vaksin COVID-19, tetapi mengatakan akan menolak untuk menghapus video mengungkapkan 'kekhawatiran luas'. Sementara Twitter juga sudah mengambil langkah-langkah mempromosikan informasi kredibel tentang vaksin dan pandemi, namun belum menindak teori konspirasi vaksin tertentu.(Ryn)

Baca juga:

Teknologi AI Bisa Deteksi COVID-19 Hanya dengan Mendengarkan Suara Batuk

#Virus Corona #COVID-19 #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan