Empat Indikator untuk Ubah Pandemi Jadi Endemi COVID-19


Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay
MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) masih menetapkan status pandemi COVID-19.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengungkap empat indikator yang harus dipenuhi jika ingin menurunkan status pandemi COVID-19 menjadi endemi.
Baca Juga
"Indikator pertama adalah positivity rate harus di bawah 5 persen," ujar Reisa, Senin (21/3).
Meski positivity rate COVID-19 Indonesia kini mengalami penurunan, dia melanjutkan, angka positif masih di atas 5 persen. Oleh karena itu, Reisa meminta harus dilakukan perbaikan terus-menerus supaya angka positivity rate bisa sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh WHO dan badan kesehatan dunia yaitu di bawah 5 persen.
Reisa mengungkap indikator kedua adalah angka keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit harus memenuhi ketentuan 5 persen. Pihaknya mencatat saat ini angka BOR memang terus mengalami penurunan. Namun, dia melanjutkan, angka BOR masih di atas 5 persen. Bahkan, Reisa mengakui kasus COVID-19 di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara tetangga.
"Makanya kita harus percepat lagi cakupan vaksinasi karena dengan kasus aktif menurun, cakupan vaksinasi meningkat bisa membuat BOR di bawah 5 persen," kata Reisa.
Artinya, dia melanjutkan, kalau semakin banyak orang yang tidak sakit berat maka tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit. Kemudian, dia melanjutkan, indikator ketiga adalah laju transmisi atau Rt harus di bawah 1.
Artinya kalau sudah di bawah angka 1 maka memang penularan virus di lingkungan sudah rendah. Ini yang harus bisa tercapai. Kemudian, Reisa menyebutkan indikator terakhir adalah vaksinasi yang harus dosis lengkap iti lebih dari 70 persen dari total populasi.
Jadi, pihaknya menargetkan target total sasaran vaksinasi yang mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak dua dosis bisa 100 persen.
Baca Juga
Turun 1.098, Pasien Aktif COVID-19 di DKI Jakarta Kini 12.328 Kasus
Oleh karena itu, Reisa mengajak target sasaran vaksknasi yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap maka harus segera lengkapi dengan dua dosis vaksinasi.
Kemudian, target sasaran yang sudah mendapatkan dua dosis maka lengkapi dengan booster.
Reisa mengatakan, jika empat indikator tadi kalau dipenuhi secara konsisten selama enam bulan maka baru bisa dinilai bahwa Indonesia sudah memiliki tren perbaikan selama 6 bulan yang konsisten.
Kemudian, dia melanjutkan, Indonesia siap masuk ke fase endemi COVID-19. Kendati demikian, Reisa mengingatkan bahwa pihak menyatakan endemi bukanlah otoritas negara masing-masing melainkan WHO.
"Maka yang bisa mencabut atau mengubah status adalah WHO juga," ujarnya.
Reisa menambahkan bahwa penurunan kasus COVID-19 ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menangani pandemi dengan baik.
“Penurunan angka keterisian rumah sakit juga demikian, jadi semakin sedikit orang yang sakit yang harus dirawat di rumah sakit karena COVID-19,” tambah Reisa.
Agar bisa menekan angka kasus COVID-19, Reisa menekankan pentingnya protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, hingga vaksinasi.
“Tetap protokol kesehatan dan terus sukseskan program vaksinasi. Dan jangan sampai kita terlalu euforia berlebihan. Karena banyak pengendoran protokol kesehatan yang terjadi di luar sana ketika kita beraktivitas,” tambahnya. (Knu)
Baca Juga
Kematian Nakes Jabar Saat Perang Melawan COVID-19 Tertinggi Ke-2 di Indonesia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
