Kematian Nakes Jabar Saat Perang Melawan COVID-19 Tertinggi Ke-2 di Indonesia


Tenaga kesehatan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - COVID-19 yang melanda Jawa Barat sejak awal sampai Maret 2022 ini, membuat Jawa Barat kehilangan sumber daya manusia bidang kesehatan atau tenaga kesehatan (Nakes) terdiri dari dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya selama pandemi COVID-19.
"Jawa Barat kehilangan sampai 200-an tenaga kesehatan, dokter, perawat sampai tenaga ahli yang gugur syahid di medan perang melawan virus COVID-19. Ini adalah kehilangan yang sangat besar," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam keteranganya, Senin (21/3.
Baca Juga:
Di Solo, Nakes Terpapar COVID-19 Masuk Isoter Hotel
Uu mengucapkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh insan-insan kesehatan di Jabar, khususnya perawat, yang sampai saat ini terus berjibaku berjuang melawan pandemi COVID-19 dan menunaikan tugasnya secara profesional.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghormatan yang luar biasa dari mulai membangun monumen (Monumen Perjuangan COVID-19 Jabar) yang diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden, tercatat nama-nama insan kesehatan yang gugur pada perang melawan COVID-19," ungkap Pak Uu.
Tidak cukup dengan itu, kata Uu, ada pula bantuan berupa beasiswa dan perhatian yang lainnya yang diberikan. Walau penghormatan dan perhatian dari pemerintah tidak akan dapat memenuhi apa yang diharapkan keluarga yang ditinggalkan.
Uu menuturkan, profesi perawat di masa pandemi memberikan kontribusi yang sangat penting dalam penanganan di Indonesia, khususnya Jabar sebagai garda terdepan, sekaligus palang pintu terakhir dalam pelayanan kesehatan.
Uu mengatakan pandemi COVID-19 yang dialami oleh seluruh dunia termasuk Indonesia merupakan hal baru dalam dunia kesehatan. Oleh karena itu, seluruh insan-insan kesehatan mampu meningkatkan kapasitas diri dengan menambah keilmuan dan keahlian. Terlebih para perawat diminta untuk lebih ikhlas dan profesional dalam merawat dan melayani masyarakat.
"Karena semakin banyak orang mungkin terkait sanitasi akan semakin menurun, udara dan polusi akan lebih menurun, maka lingkungan pun akan berubah. Konsekuensi dari lingkungan yang semakin tidak baik efek dominonya adalah pada kesehatan," katanya.

Pusara Digital LaporCovid-19 melaporkan hingga awal Maret 2022 jumlah tenaga kesehatan di Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugas mencapai 2.066 orang, terdiri dari dokter (730 orang), bidan (398 orang), apoteker (48 orang), perawat (670 orang), Sanitarian (7 orang), tenaga farmasi (5 orang), dokter gigi (46 orang), petugas ambulans (4 orang), lain-lain (80 orang), rekam radiologi (12 orang), terapis gigi (8 orang), epidemiolog (2 orang), fisikawan medis (1 orang), entomology (1 orang), ATLM (51 orang), elektromedik (3 orang).
Jawa Barat berada di urutan kedua dari lima besar provinsi dengan kasus kematian tenaga medis tertinggi, yaitu 225 orang. Urutan pertama Jawa Timur 643 orang, ketiga DKI Jakarta 193 orang, ketiga Jawa Tengah 193 orang, dan Sumatera Utara 58 orang.
Tercatat kematian tenaga medis pada tahun 2020 tertinggi terjadi di bulan Desember sebanyak 147 orang, tahun 2021 jumlah kematian tertinggi terjadi di bulan Juli sebanyak 502 orang. Tahun 2022 ini jumlah kematian pada tenaga medis tercatat ada 2 orang terjadi di bulan Februari.
LaporCovid-19 memberikan catatan bahwa ada 371 tenaga kesehatan yang tidak diketahui tanggal wafatnya sehingga tidak termuat di grafik Pusara Digital LaporCovid-19. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Ratusan Nakes Kota Yogyakarta Positif COVID-19 Walau Sudah Divaksin Booster
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Cara Daftar PPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025: Syarat dan Formasi Lengkap

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
