Empat Alasan Tidak Perlu Pembentukan TPF Kasus Novel


Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (MP/Rizky Fitrianto)
MerahPutih.com - Indonesia Police Watch (IPW) tidak setuju jika pertemuan Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dilakukan untuk membentuk Tim Pencari Fakta Independen menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
"Ada empat alasan kenapa tidak perlu dibentuk Tim Pencari Fakta Independen," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangannya, Senin (31/7).
Pertama, kasus penyiraman terhadap Novel baru beberapa bulan ditangani Polri. Sehingga kepolisian perlu waktu untuk mengungkapkannya.
"KPK saja pun perlu waktu panjang untuk mengungkap sebuah kasus korupsi," jelas Neta.
Dalam kasus dugaan korupsi di Pelindo II misalnya, sudah lebih dari setahun tidak ada tanda-tanda dituntaskan KPK. Tapi, publik tetap memberikan kesempatan kepada KPK untuk menuntaskannya. Publik tidak menuntut dibentuknya Tim Pencari Fakta Independen untuk menuntaskan kasus Pelindo II.
Kedua, tim KPK juga sudah bergabung dengan Polri untuk menuntaskan kasus Novel. Faktor ketiga, Polri sudah menambah kekuatan personil intinya untuk menuntaskan kasus Novel.
"Selain dari Polda Metro Jaya, ikut bergabung dari Polres dan Mabes Polri," ucap Neta.
Keempat, progress penanganan kasus Novel juga cukup signifikan. Sejauh ini sudah 50 saksi sudah diperiksa, lima orang yang dicurigai sempat diamankan, sejumlah CCTV pada radius 1 km sudah diamankan.
"Dan sketsa orang yang dicurigai sudah dibuat," kata Neta.
Menurutnya, Polri sudah cukup serius untuk menuntaskan kasus ini. Hanya memang Polri perlu lebih aktif lagi mengkomunikasikan progress penanganan kasus ini agar publik melihat bahwa Polri sudah bekerja serius.
"Selain itu Novel juga perlu bersikap aktif membantu penyidik Polri untuk mengungkap kasus ini. Semua pihak memang perlu membantu Polri dan KPK agar kasus Novel ini bisa terungkap tuntas," kata Neta mengakhiri. (Ayp)
Baca juga berita lain terkait penyiraman air keras kepada Novel Naswedan di: Ini Reaksi Polisi Tahu Sketsa Penyiram Novel Dimuat di Koran
Bagikan
Berita Terkait
Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri

Menteri Tito Sebut BUMD Rugi Karena Banyak Titipan, Pramono Sebut Tunjuk Tim Sukses Jadi Komisaris Tidak Masalah

Perusahaan Besar Terlibat Kasus Beras Oplosan, DPR: Jangan Ditutup-tutupi, Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu

300 BUMD Merugi Rp 5,5 Triliun, Tito: Banyak Diisi Orang Tak Profesional dan Tim Sukses

Pemerintah Kaji Putusan MK yang Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, Termasuk Dampak Negatifnya

[HOAKS atau FAKTA]: Mendagri Tito Sebut 100 Pulau akan Dijual Cuma-Cuma
![[HOAKS atau FAKTA]: Mendagri Tito Sebut 100 Pulau akan Dijual Cuma-Cuma](https://img.merahputih.com/media/ea/90/a7/ea90a76cc4ce6162e17453c96a46b02d_182x135.jpeg)
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Retret Kepala Daerah Gelombang Dua Bukan Di Akmil, Prabowo Belum Pasti Hadir

Boleh Gelar Rapat di Hotel dan Restoran, DPRD DKI Jakarta Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Izinkan Rapat Pemda di Hotel dan Restoran, Tito: 3-4 Kali Boleh, Jangan Dibikin 10 Kali
