Eks Kabais TNI: Mayjen (Purn) Soenarko Jadi Korban Kepentingan Politik

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 01 Juni 2019
Eks Kabais TNI: Mayjen (Purn) Soenarko Jadi Korban Kepentingan Politik

Mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Purn Soenarko ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan senjata ilegal (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Letnan Jenderal (Purn) Yayat Sudrajat menilai eks Danjen Kopassus Mayor Jenderal (Purn) Soenarko jadi korban kepentingan politik.

Diketahui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut Soenarko telah ditetapkan sebagai tersangka pengiriman senjata ilegal. Dia diduga terlibat dalam pengiriman senjata dari Aceh.

"Aneh saja pak Narko mau makar dengan menyelundupkan senjata. Masya Allah. Saya marah sekali. Kok tega-teganya yang ngomong begitu. Ini hanya kepentingan politik," kata Yayat dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (31/5).

BACA JUGA: Kejanggalan Dugaan Penyelundupan Senjata Versi Mantan Anak Buah Mayjen Soenarko

Soenarko, kata Yayat, bernasib sama seperti dirinya yang pernah jadi korban kepentingan politik. Mantan Sekertaris Menko Polhukam ini pernah dituduh sebagai pelanggar HAM saat diterjunkan dalam operasi di Timor Timur.

"Saya juga sama, kalau bapak ibu cari saya di google Yayat Sudrajat Kopassus pasti muncul karena saya juga dikorbankan kepentingan politik tetapi nggak apa-apa untuk kepentingan negara dan bangsa. Saya dituduh melanggar HAM di Tim-Tim," ungkap dia.

Menurut Yayat, prajurit Kopassus memang selalu ditugaskan ke medan tempur untuk membela kepentingan negara dan bangsa. Sebagai prajurit TNI, lanjut Yayat, dirinya dan Soenarko telah disumpah siap mati untuk kepentingan negara dan bangsa.

Advokat Senopati 08, KPPA F. Firman Nurwahyu saat menggelar konferensi pers, di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Jumat, (31/5) (MP/Ponco Sulaksono)

"Saya sampai sekarang pun sudah mendarah daging. Saya siap mati untuk agama bangsa dan negara saya. Itu TNI, kalau TNI tidak siap mati untuk negara dan bangsa ini itu TNI abal-abal," tegas Yayat.

Yayat mengaku kenal baik dengan Soenarko. Dirinya merupakan junior Soenarko sewaktu di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Yayat jebolan 1982, sementara Soenarko lulusan 1978.

"Saya tidak pernah melihat selama tugas itu Pak Narko berbuat hal yang aneh. Dia selalu berada di dalam koridor yang seharusnya dilakukan oleh seorang TNI. Jadi kebetulan Pak Narko itu lulus Akabri 78, saya lulus Akabri 82. Kopassus lingkupnya kecil jadi antara atasan dan bawahan itu hubungannya sangat erat," bebernya.

BACA JUGA: Advokat Senopati 08 Bantah Eks Danjen Kopassus Selundupkan Senjata

Pensiunan Jenderal bintang tiga ini meyakini bahwa Soenarko tidak mungkin berbuat makar. Bahkan, Yayat rela potong leher jika benar Soenarko berniat untuk melakukan makar.

"Saya taruhan kalau benar Pak Narko berbuat seperti itu saya boleh potong leher saya. Ini menyangkut harga diri kopassus sebenernya. Ini fakta kalau Pak Narko berbuat seperti itu leher saya taruhannya. Dan saya tidak seperti yang lain, artinya saya pertaruhkan betul-betul tidak ada niatan Pak Narko seperti itu," pungkas Yayat. (Pon)

#Kopassus #Senjata Api
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Penembakan di Incheon, Korea Selatan, Polis Sebut ‘Kejahatan Terencana yang Didorong 'Delusi'
Pelaku percaya bahwa mantan istri dan putranya bersekongkol untuk menjebaknya.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Penembakan di Incheon, Korea Selatan, Polis Sebut ‘Kejahatan Terencana yang Didorong 'Delusi'
Indonesia
Jabat Dirjen Bea Cukai, Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Pensiun dari TNI
Letjen Djaka Budi Utama termasuk anggota Tim Mawar Kopassus.
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
Jabat Dirjen Bea Cukai, Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Pensiun dari TNI
Indonesia
Ricuh Dua Kelompok di Kemang, Polisi Selidiki Dugaan Penggunaan Senpi
Kericuhan akibat sengketa lahan terjadi di Kemang, Jakarta Selatan.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 30 April 2025
Ricuh Dua Kelompok di Kemang, Polisi Selidiki Dugaan Penggunaan Senpi
Indonesia
Polisi Buru Penjual Pistol Makarov Milik Oknum Pengacara Pemakai Narkoba
Makarov Kaliber 7,65 yang dibeli tersangka dari seseorang berinisial A seharga Rp 30 juta.
Dwi Astarini - Senin, 28 April 2025
Polisi Buru Penjual Pistol Makarov Milik Oknum Pengacara Pemakai Narkoba
Indonesia
Pertahanan Diri Usai 2 Kali Diserang, Alasan Oknum Pengacara Pemakai Narkoba Bawa Pistol Kemana-mana
Oknum Pengacara Pemakai Narkoba Ungkap Alasan Bawa Pistol Kemana-mana, Ngaku Trauma Pernah Ditusuk Orang Tak Dikenal
Frengky Aruan - Senin, 28 April 2025
Pertahanan Diri Usai 2 Kali Diserang, Alasan Oknum Pengacara Pemakai Narkoba Bawa Pistol Kemana-mana
Indonesia
Oknum Pengacara Nekat Bawa Senjata Api dan Pakai Narkoba Berujung Ditangkap Polisi
Oknum pengacara berinisial S kini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 28 April 2025
Oknum Pengacara Nekat Bawa Senjata Api dan Pakai Narkoba Berujung Ditangkap Polisi
Indonesia
Danjen Kopassus Sebut Tak Semua Anggota Ormas Itu Preman
Danjen Kopassus Mayjen Djon Afriandi mengatakan aksi premanisme harus ditindak tegas.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 April 2025
Danjen Kopassus Sebut Tak Semua Anggota Ormas Itu Preman
Indonesia
Lirik Lagu 'Hymne Komando' dari Titiek Puspa untuk Kopassus
Pasukan ini dikenal memiliki keahlian luar biasa, seperti kemampuan manuver cepat di berbagai medan, akurasi tinggi dalam menembak, keahlian dalam misi pengintaian, serta spesialisasi dalam operasi anti-teror.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Lirik Lagu 'Hymne Komando' dari Titiek Puspa untuk Kopassus
Indonesia
Sadis, Oknum TNI yang Tembak 3 Polisi di Lampung Pakai Senjata Rakitan secara Terarah
Oknum TNI yang menembak tiga polisi di Lampung, menggunakan senjata rakitan secara terarah.
Soffi Amira - Selasa, 25 Maret 2025
Sadis, Oknum TNI yang Tembak 3 Polisi di Lampung Pakai Senjata Rakitan secara Terarah
Indonesia
Kasus Penembakan Warga Sipil Oleh Aparat Terus Terjadi, TNI dan Polisi Harus Evaluasi
Aturan tentang pemegang senjata api sepertinya harus ditinjau ulang. Misal, pemegang senjata api harus dilakukan serangkaian test secara berkala,
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 08 Januari 2025
Kasus Penembakan Warga Sipil Oleh Aparat Terus Terjadi, TNI dan Polisi Harus Evaluasi
Bagikan