Dua Perusahaan Bantah Produknya Sebabkan Ratusan Anak Gangguan Ginjal Akut

Mula AkmalMula Akmal - Selasa, 01 November 2022
Dua Perusahaan Bantah Produknya Sebabkan Ratusan Anak Gangguan Ginjal Akut

Ilustrasi - Obat Sirop. (ANTARA/HO-Sutterstock).

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bareskrim Polri telah melakukan penelusuran terhadap dua perusahaan farmasi, yakni PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical. Kedua perusahaan itu disebut memproduksi obat sirup yang mengandung bahan berbahaya, yakni Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

PT Yarindo Farmatama membantah produknya yakni Flurin DMP Sirop 60 ml yang sudah diproduksi sebanyak 2.930 botol telah menyebabkan ratusan anak Indonesia meninggal karena gangguan ginjal akut pada anak (GGAPA).

Baca Juga:

Cari Tahu yuk Alur Pendaftaran ke BPOM

"PT Yarindo telah memproduksi Flurin DMP Sirop 60 ml sudah 20 tahun, kita juga sudah memproduksi dengan standar CPOB, semua kita lakukan di sini sudah memenuhi syarat, dan sampai saat ini tidak ada orang yang meninggal karena Flurin DMP Sirop 60 ml. Selain itu, dari 102 list yang dikeluarkan Kemenkes tidak ada produk Flurin milik PT Yarindo," kata Legal Manager PT Yarindo Farmatama Vitalis Jebarus di pabrik PT Yarindo, Serang, Banten, Senin (31/10).

"Kami juga bingung ini, kami tidak pernah membeli etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Kita pernah sekali melaporkan pergantian manufacturing pembuatnya sebelumnya dari Jepang dan pindah ke Dow Chemical Thailand sejak 2015," tambahnya.

Selama ini, sambungnya, PT Yarindo mengaku sudah 3 kali renewal atau daftar ulang dan izin keluar dari 2020-2025.

"Ini artinya Badan POM memberikan pengawasan untuk izin edar ini. Saya juga sedih karena kami sebenarnya korban dari pemalsuan dan penipuan apakah dari supplier atau manufacturing penerbit. Tapi dari bahan-bahan yang dikirim ke kami itu bahan yang sudah diteliti dengan baik sesuai CPOB," ujarnya.

Begitupun dengan PT Universal Pharmaceutical Industries sebagai produsen obat sirop tiga dari lima produk yang ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari peredaran, terkait kasus gagal ginjal akut, angkat bicara.

Baca Juga:

BPOM Sebut Produsen Ubah Komposisi Obat dengan Bahan Berbahaya Tanpa Izin

"Hari ini kami ingin mencoba menjelaskan tentang informasi yang beredar bahwa produk dari klien kami, obat sirop unibebi dinyatakan mengandung sebuah zat EG dan DEG, dimana dianggap bahwa unsur itu sebagai penyebab gagal ginjal balita," kata Kuasa Hukum PT Universal Pharmaceuical Industries Hermansyah Hutagalung saat konferensi pers.

Hermansyah mengaku pihaknya tidak pernah mencampurkan kandungan EG maupun DEG ke dalam sirop.

"Dalam proses pembuatan ini, bukan kami yang mencampurkan EG atau DEG itu ke dalam sirop. Jadi, dia sudah berupa bahan, kayak air putih sudah ada kandungan di dalam air putih, Jadi, bukan kami yang menambah zat yang dikatakan melewati ambang batas aman," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan, setelah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli dan pindana, kedua perusahaan ini disinyalir melakukan tindak pidana. Sebab, keduanya memproduksi dan mengedarkan produk farmasi yang tidak memenuhi standar serta persyaratan keamanan khasiat, pemanfaatan, dan mutu.

“Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 196 dan Pasal 98 ayat 2 dan 3, ancaman pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar,” ujar Penny dalam konferensi pers virtual pada Senin, (31/10). (*)

Baca Juga:

BPOM Rilis Daftar Baru 65 Obat Sirop Aman dari EG dan DEG

#BPOM #Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM)
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun
Saat ini, jumlah industri obat Indonesia mencapai 272 yang memiliki pabrik. Sedangkan perusahaan besar farmasi jumlahnya 3.009.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun
Indonesia
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik Pembesar Payudara Hingga Perapat Vagina, Ini Daftarnya!
14 kosmetik wanita yang dipromosikan menggunakan klaim menyesatkan dan tidak sesuai dengan norma kesusilaan.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik Pembesar Payudara Hingga Perapat Vagina, Ini Daftarnya!
Indonesia
Pasar Pramuka dan Grogol Diduga Masih Jadi Tempat Peredaran Obat dan Kosmetik Palsu
eredaran obat palsu dan produk obat tradisional atau suplemen kesehatan mengandung bahan berbahaya (bahan kimia obat/BKO) yang masih ditemukan di beberapa titik, seperti di Pasar Pramuka dan Grogol.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 Juli 2025
Pasar Pramuka dan Grogol Diduga Masih Jadi Tempat Peredaran Obat dan Kosmetik Palsu
Indonesia
Pasar Pramuka Bakal Ditata Ulang, BBPOM Fokus Pembenahan Penjualan Obat-obatan
Revitalisasi Pasar Pramuka digagas oleh BPOM dan Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 12 Juni 2025
Pasar Pramuka Bakal Ditata Ulang, BBPOM Fokus Pembenahan Penjualan Obat-obatan
Indonesia
BPOM Larang Edar 15 Obat Pemicu Jantung Hingga Kematian, Catat Nama-namanya!
Mengandung bahan kimia obat yang dapat memicu serangan jantung, kerusakan ginjal, hingga kematian.
Wisnu Cipto - Selasa, 03 Juni 2025
BPOM Larang Edar 15 Obat Pemicu Jantung Hingga Kematian, Catat Nama-namanya!
Indonesia
BPOM Terjunkan Tim Cek Kandungan Ayam Goreng Widuran, Halal Atau Haramnya Urusan BPJPH
BPOM bekerja sama dengan BPJPH untuk memastikan kandungan-kandungan yang ada dalam produk tersebut. Adapun pengujian, katanya, ditugaskan pada Balai POM Surakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
BPOM Terjunkan Tim Cek Kandungan Ayam Goreng Widuran, Halal Atau Haramnya Urusan BPJPH
Indonesia
Pemicu Keracunan MBG, Diduga Karena Bahan Pangannya Terkontaminasi
BPOM menemukan adanya perkembangan bakteri akibat proses penyimpanan dan pengelolaan bahan pangan untuk MBG.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Pemicu Keracunan MBG, Diduga Karena Bahan Pangannya Terkontaminasi
Indonesia
Viral Video Produksi Tahu Pakai Sampah Plastik, BPOM Didesak Lakukan Investigasi
Surya mendesak BPOM untuk menindaklanjuti masalah ini dengan serius
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Viral Video Produksi Tahu Pakai Sampah Plastik, BPOM Didesak Lakukan Investigasi
Indonesia
BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam
Kepala BPOM memastikan proses dari perizinan uji klinis hingga berjalannya fase ketiga, dibuat transparan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam
Indonesia
Hadiri ICI 2025, Ketua BPOM Janjikan 3 Langkah Dukung Pertumbuhan Industri Kosmetik Indonesia
Ketua BPOM berbicara di Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Hadiri ICI 2025, Ketua BPOM Janjikan 3 Langkah Dukung Pertumbuhan Industri Kosmetik Indonesia
Bagikan