Dua Jenderal Polisi Ini Diprediksi bakal 'Kuasai' Komando Penindakan KPK


Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto: Net
MerahPutih.com - Pengamat Kepolisian Neta S Pane menilai, Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan dipilih pimpinan lembaga antirasuah itu pada 8 April 2020 haruslah figur yang loyal pada profesinya, cerdas, reserse yang tangguh dan teruji di lapangan.
Sehingga, Deputi KPK bisa membawa lembaga pimpinan Firli Bahuri cs itu pada penyelesaian kasus korupsi dengan profesional, modern, dan dipercaya publik.
Baca Juga
Dua Adik Ipar Nurhadi Batal Diperiksa KPK, Minta Dijadwal Ulang
Saat ini ada tiga figur dalam pengujian akhir untuk calon Deputi Penindakan KPK. Yakni, Wakil Kapolda DI Yogyakarta Brigjen Karyoto, Kepala Diklat Reserse Lemdiklat Polri Brigjen Agus Nugroho, dan Wakil Kapolda Sumatera Selatan Brigjen Rudi Setiawan.
Neta melihat, ketiganya memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang teruji. Selain itu, belum ada kasus negatif yang menyangkut ketiganya.
"Begitu juga laporan negatif tentang mereka belum pernah diterima," kata Neta kepada MerahPutih.com di Jakarta, Selasa (7/4).

Presidium Indonesia Police Watch ini menyebut, ada dua figur yang sangat berpeluang, setidaknya bisa bersinergi dan bekerjasama secara solid dengan Ketua KPK Firli Bahuri. Yakni Brigjen Karyoto dan Brigjen Rudi Setiawan.
Karyoto misalnya pernah bertugas di KPK sehingga sangat paham tentang berbagai masalah di internal lembaga antirasuah itu, termasuk siapa saja yang menjadi biang kerok di lembaga anti rasuha itu.
"Sementara Brigjen Rudi pernah menjadi wakilnya Firli di Polda Sumsel sehingga sangat paham tentang strategi, arah dan gaya maupun kinerja Ketua KPK tersebut, terutama dalam hal pemberantasan korupsi," jelas Neta.
Neta melihat, dengan menjadi Deputi Penindakan KPK, tugas berat sudah menantinya. Antara lain tugas yang harus dihadapi adalah banyaknya tunggakan perkara yang harus segera diselesaikan. Seperti kasus suap eks Komisioner KPU yang terkesan mandek, BLBI hingga kasus e KTP yang belum sepenuhnya tuntas.
"Termasuk segera membangun soliditas di kalangan penyidik KPK," jelas Neta.
Sebelumnya para calon Deputi Penindakan KPK ini sudah diusulkan Kapolri Jenderal Idham Azis jauh-jauh hari.
Baca Juga
KPK Tindak Lanjuti Dugaan Keterlibatan Azis Syamsuddin di Suap DAK
Berdasarkan TR Kapolri No:R/99/I/KEP/2020 tgl 16 Januari 2020 ada lima brigjen yang diusulkan untuk diseleksi menjadi Deputi Penindakan KPK, yaitu Wakapolda Jambi Brigjen Dul Alim (Akpol 1989), Wakapolda Jogja Brigjen Karyoto (Akpol 1990), Koordinator Wilayah Penindakan KPK Brigjen Setyo Budiyanto (Akpol 1989), Wakapolda Sumsel Brigjen Rudi Setiawan (Akpol 1993), dan Direktur Penyidikan KPK Brigjen RZ Panca Putra (Akpol 1990).
Dalam TR itu juga ada lima kombes yang diusulkan untuk menjadi Direktur Penyelidikan KPK, yakni Golkar PRW, Lukas Akbar, Helmi Santika, Yustan Alfiani, dan Nazirwan AW. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan

Unsur Masyarakat Harus Dominasi Pansel KPK

Otak Pungli di Rutan KPK Masih Bekerja Sebagai Staf di Setwan DKI

KPK Tahan Politikus PKB Terkait Kasus Korupsi di Kemenakertrans Era Cak Imin

KPK Periksa Eks Mensos Juliari Batubara Terkait Kasus Bansos Beras

KPK-BPIP Bersinergi Cegah Korupsi

Tutup Hakordia 2023, KPK: Sinergi Pemberantasan Korupsi Harus Terus Berlanjut
