DPR Tantang Pemerintah Ungkap Sosok Asing Dalang Kerusuhan di Papua

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 05 September 2019
DPR Tantang Pemerintah Ungkap Sosok Asing Dalang Kerusuhan di Papua

Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil meminta pemerintah mengungkapkan siapa pihak asing yang terlibat dibalik kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Karena, pemerintah melalui aparat TNI-Polri maupun Kementerian Politik Hukum dan Keamanan beberapa kali mengungkapkan adanya keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Baca Juga:

Tangkap Pengibar Bendera Bintang Kejora, Wiranto: Hukum Tidak Bisa Ditawar-tawar

"Karenanya harus cari siapa orang asing itu. Apakah personal, kelompok atau negara yang ikut terlibat sehingga terjadi kerusuhan di Papua," ujar Nasir, Rabu (4/9).

Menurut Nasir Djamil, pemerintah juga diharapkan segera menyampaikannya kepada publik. Tak hanya itu, pemerintah juga diminta menjabarkan soal jaringan-jaringan dari provokator yang buat Papua memanas.

"Disampaikan kepada publik, ini loh yang memprovokasi orang papua, ini dia. Orangnya ini afiliasinya ini dan sebagainya. Apalagi sekarang di medsos ada nama dan orang yang ikut provokasi kerusuhan di Papua itu. Karena itu, memang penegakan hukum dalam konteks Papua harus tegas," terang Politikus PKS ini.

Dia menjelaskan, pemerintah tak boleh menganggap remeh permasalah yang terjadi di Papua.

Anggota DPR asal Aceh Muhammad Nasir Djamil. (Foto: kabarparlemen.com)

Ini karena warga Papua sudah sangat lama merasakan adanya ketidakadilan dari pemerintah pusat. Dia mengusulkan agar pemerintah lebih mengedepankan pendekatan kultural daripada keamanan. Hal itu dikarenakan secara psikologis warga Papua merasa tidak nyaman dengan banyaknya pihak keamanan yang lalu-lalang di daerah mereka.

“Pendekatan kultural itu tidak boleh diabaikan, karena kadang-kadang pendekatan kultural itu lebih efektif daripada pendekatan keamanan. Karena ketika mengirimkan keamanan nanti bisa diprovokasi bahwa pemerintah tidak percaya dengan orang Papua,” ucapnya.

Terlebih lagi warga Papua juga telah meminta agar TNI-Polri ditarik dari Papua. Menurut dia, pemerintah harus menjadi bahan evaluasi pemerintah.

“Pemerintah harus memberikan kepercayaan kepada orang orang Papua. Bahwa mereka adalah bagian dari NKRI,” ujarnya.

Baca Juga:

Dituding Perkeruh Situasi Papua, Massa Kepung Kantor LBH Jakarta

Dia juga menuntut agar aparat keamanan lebih berhati-hari dalam melakukan pengawasan di daerah tersebut.

“Maka itu pendekatan keamanan dengan mengirim TNI atau polisi harus dievaluasi. Jangan sampai kita menembak nyamuk dengan meriam. Maka semuanya kena. Orang yang dulunya simpati dengan NKRI tiba-tiba kena serpihan meriam, dia kesal dengan NKRI,” kata dia. (Knu)

#PKS #Muhammad Nasir Djamil #Papua #Papua Barat
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Al Muzzammil berpesan kepada para kader PKS untuk menjadi negarawan sejati yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Bagikan