DPR RI Desak Negara OKI Bertindak Nyata Hentikan Agresi Israel di Palestina
Anggota DPR RI Said Abdullah. (Foto: DPR RI)
Merahputih.com - Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berpartisipasi dalam Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 didesak untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menghentikan agresi militer Israel terhadap Palestina. Peran komunitas muslim global dinilai penting sebagai kekuatan peradaban yang mampu mempromosikan perdamaian dunia.
"Seperti yang disampaikan oleh Ketua DPR, Puan Maharani, dalam pembukaan PUIC, saya sangat mendukung potensi dunia Islam, dengan populasi lebih dari dua miliar jiwa, sebagai kekuatan peradaban. Sebagai kekuatan peradaban, negara-negara OKI harus memimpin upaya menciptakan perdamaian dunia dan tatanan global yang lebih baik," kata Anggota DPR RI, Said Abdullah dalam keterangannya, Kamis (15/5).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut menyatakan keprihatinannya atas konflik bersenjata yang terus terjadi di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, termasuk penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina akibat tindakan Israel.
Baca juga:
Polisi Dilarang Bawa Senjata Api Saat Bertugas Amankan Sidang Parlemen OKI di DPR
"Baru-baru ini, Pakistan, anggota OKI, terlibat konflik dengan India. Lebih memilukan lagi, Palestina menghadapi penghancuran yang kejam oleh Israel. Bahkan, bantuan kemanusiaan pun terhambat karena blokade Israel," ujar Said Abdullah.
Said Abdullah menilai bahwa komunitas internasional seolah tidak berdaya dalam mewujudkan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina. "Israel melakukan tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan terhadap warga Palestina, namun tidak ada sanksi yang diberikan kepada Israel, yang seharusnya diadili di Mahkamah Internasional di Den Haag. Saya berharap konferensi PUIC merekomendasikan tuntutan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional," katanya.
Dia berharap konferensi PUIC ke-19 dapat merekomendasikan agar agresi Israel dibawa ke Mahkamah Internasional dan mendorong persatuan sikap negara-negara anggota OKI dalam mendesak penghentian agresi militer di Palestina.
"Melalui konferensi PUIC yang dipimpin oleh Puan Maharani ini, kita berharap Indonesia dapat mendorong negara-negara anggota OKI untuk bersatu. Menghentikan agresi militer Israel di Palestina, dan memulihkan perdamaian di Palestina," tegas Said Abdullah.
Said Abdullah menekankan pentingnya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, dalam menghadapi tantangan global saat ini, mulai dari perubahan iklim hingga ketegangan geopolitik. Menurutnya, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara muslim lainnya dalam memadukan nilai-nilai Islam dan demokrasi.
"Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan anggota OKI, dapat berperan sebagai model bagi negara-negara anggota OKI melalui konferensi PUIC ini," kata Said Abdullah.
Baca juga:
Said Abdullah menyatakan bahwa kepemimpinan perempuan di parlemen Indonesia adalah bukti nyata kemajuan demokrasi yang inklusif dan beradab. Ia menambahkan bahwa Konferensi PUIC ke-19 harus menjadi wadah untuk konsolidasi dan penguatan solidaritas di antara negara-negara muslim dalam memperjuangkan perdamaian, khususnya di Timur Tengah.
"Momentum pertemuan PUIC ini harus menjadi ruang konsolidasi, menjadi ikatan bersama negara-negara muslim untuk lebih solid, setidaknya untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, sehingga PUIC ke-19 ini memberikan makna penting bagi pencapaian resolusi damai di Timur Tengah, yang selama ini belum terwujud," tegas Said Abdullah.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
DPR Sentil Kemenhut Soal Loyonya Penegakan Hukum Kehutanan, Taubat Ekologi Bisa Jadi Solusi
Pemerintah Didesak Bentuk BRR Ad Hoc untuk Pemulihan Cepat Pasca Bencana Sumatera
DPR Serukan 'Taubat Ekologi' ke Menhut Raja Juli Sebagai Refleksi Kerusakan Lingkungan
DPR Minta Bapeten Berada Langsung di Bawah KLH untuk Perkuat Pengawasan Bahan Radioaktif
Pemulihan Infrastruktur Dasar Jadi Penentu Keselamatan Warga Terdampak Bencana Sumatra
Dana 'On Call' Rp 4 Triliun untuk Bencana di Sumatra Sudah Menanti, DPR Desak Pemerintah Gunakan Anggaran Darurat
Gas Elpiji Langka Hingga Dapur Umum Bencana 'Mati Suri' di Aceh, Pertamina Diminta 'Gercep' Lewat Udara
Dokumen Hilang Saat Bencana Aceh-Sumut, Imigrasi Diminta Bebaskan Syarat dan Biaya Penerbitan Kembali Paspor
Setop Narasi Cuaca Ekstrem! DPR Tegaskan Bencana di Sumatera Buntut Kasus Perusakan Hutan Massif