DPR Dukung Rencana ASEAN Tak Undang Junta Militer Myanmar saat KTT

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 20 Oktober 2021
DPR Dukung Rencana ASEAN Tak Undang Junta Militer Myanmar saat KTT

Logo ASEAN. (ANTARA/HO-ASEAN Secretariat)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - ASEAN berencana tidak akan mengundang Junta Militer Myanmar ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan digelar pada pada 26-28 Oktober mendatang.

Langkah ini menyusul sikap Junta yang tidak selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia.

Anggota Komisi I DPR Sukamta menyatakan, sejak awal pihaknya mendesak agar Junta Myanmar bertindak demokratis dan sejalan dengan nilai kemanusiaan.

Baca Juga:

Sineas Myanmar Ma Aeint Hilang, Ditangkap Tentara

“Saya mendesak Junta Myanmar bertindak sejalan dengan kemanusiaan dan demokrasi, agar Myanmar layak menjadi anggota ASEAN," kata Sukamta dalam keteranganya, Rabu (20/10).

Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) ini menjelaskan, pada KTT sebelumnya, disepakati lima poin konsensus.

Yaitu kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan; dialog konstruktif untuk mencari solusi damai; ASEAN akan memfasilitasi mediasi.

“ASEAN harus diberikan akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar melalui AHA Center; dan ASEAN juga bakal mengirimkan utusan khususnya ke Myanmar,” ungkapnya.

Sukamta. (Foto: Twitter/@DrSukamta)
Sukamta. (Foto: Twitter/@DrSukamta)

Doktor lulusan Inggris ini menegaskan, konsensus-konsensus ini merupakan pengejawantahan nilai-nilai ASEAN yang konstruktif terhadap penjagaan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Namun, sikap Junta juga tidak berubah. Karena itu, ASEAN harus menempuh cara lain.

Ia memberi opsi dengan melakukan embargo ekonomi dan politik. Ini merupakan prinsip responsibility to act.

"Embargo ekonomi terhadap Myanmar diberlakukan hingga terhadap barang yang merupakan sumber pendapatan utama Myanmar,” papar Sukamta.

Baca Juga:

ASEAN Didesak Berani Ambil Tindakan untuk Lindungi Rakyat Myanmar

Embargo politik, kata Sukamta, salah satunya dengan mengucilkan Myanmar seperti tidak diundangnya Junta dalam KTT mendatang.

“Jika opsi tersebut tidak berdampak secara konstruktif terhadap upaya perdamaian di Myanmar, maka ASEAN perlu memikirkan tindakan lebih tegas, misalnya dengan mencabut,” tegas Wakil Ketua Fraksi PKS ini. (*)

Baca Juga:

Ini yang Dilakukan Panglima Militer Myanmar Setibanya di Indonesia

#Sukamta #ASEAN #Myanmar
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Gencatan senjata tercapai dalam perundingan damai yang dimediasi China di Kunming, wilayah selatan Tiongkok, pada 27–28 Oktober
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Indonesia
Presiden Prabowo Pulang Lebih Awal ke Tanah Air dari KTT ASEAN, Disebut Ada Hal Mendesak
Menlu meminta agar tidak ada pihak yang berspekulasi bahwa Presiden Prabowo pulang lebih awal karena kesalahan penyebutan nama. Presiden Prabowo, kata dia, pulang karena ada hal penting di tanah air.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Presiden Prabowo Pulang Lebih Awal ke Tanah Air dari KTT ASEAN, Disebut Ada Hal Mendesak
Indonesia
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
Ketua BKSAP DPR menilai bergabungnya Timor Leste ke ASEAN sebagai momentum penting bagi penguatan solidaritas dan integrasi kawasan Asia Tenggara.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
Dunia
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
China dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dasar dalam pembicaraan perdagangan dan ekonomi di Malaysia, meski kedua pihak tetap berpegang pada posisinya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
Dunia
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
ASEAN mendesak agar semua pihak terkait untuk mengambil tindakan nyata guna segera menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu dan menahan diri secara untuk menghindari eskalasi konfli
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
Dunia
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Sejak melepas diri dari Indonesia dan merdeka sebagai negara berdaulat 20 Mei 2002, Timor Leste telah mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN.
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
Para pemimpin negara mitra juga akan hadir di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, serta Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
Indonesia
KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir
KTT tersebut mencakup penguatan ketahanan ekonomi, integrasi regional, serta pembangunan inklusif dan berkelanjutan di tengah tantangan global seperti iklim dan teknologi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir
Indonesia
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online di Myanmar.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Bagikan