DPR Dukung Pemerintah Cari Lulusan Baru Untuk Pemenuhan dan Penempatan ASN Tahun 2025


Peserta tes CPNS. (MerahPutih.com/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) disesuaikan menjadi Oktober 2025. Hal tersebut diklaim bukan penundaan, melainkan agar semua CPNS bisa diangkat secara bersamaan dan mempertimbangkan kebutuhan penataan serta penempatan ASN untuk mendukung program prioritas pembangunan.
Di sisilain, Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad menyambut baik kesanggupan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk memprioritaskan fresh graduate, lulusan baru dalam rangka pemenuhan kebutuhan penataan dan penempatan ASN tahun 2025.
"Ini langkah visioner menatap Indonesia Emas tahun 2024, fresh graduate cenderung mudah beradaptasi dengan teknologi baru dan berbagai perubahan, serta membawa perspektif dan ide cemerlang, segar, dan inovatif," kata Ali Ahmad dalam keterangannya, Kamis (6/3).
Prioritas penerimaan fresh graduate itu diputuskan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi II bersama Kemenpan RB di di gedung DPR, Rabu (5/3).
Hasil rapat itu menyimpulkan, dalam rangka pemenuhan atas kebutuhan penataan dan penempatan ASN untuk mendukung berbagai program prioritas pembangunan nasional sesuai Asta Cita, Komisi II meminta Kemenpan RB melakukan penyelarasan formasi, jabatan, dan penempatan dalam seleksi CPNS dan PPPK.
"Seleksi itu berdasarkan kompetensi dan talenta terbaik bangsa dengan memperioritaskan fresh graduate untuk meningkatkan kualitas birokrasi menuju Indonesia Emas tahun 2045," terangnya.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap kesepakatan RDPU dapat dilaksanakan Kemenpan RB dengan penuh tanggung jawab.
Menurutnya, memberikan prioritas bagi fresh graduate adalah peluang emas yang tidak saja memotivasi mahasiswa atau pembelajar untuk menyelesaikan studi dengan prestasi yang baik, tapi juga menyemangati orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.
"Negara telah hadir pada persoalan kebangsaan akibat rendanya minat belajar di Indonesia," imbuhnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Fraksi Gerindra Bantah Rahayu Saraswati Mundur dari DPR untuk Jadi Menpora

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Tak Dihilangkan, Gaji dan Tunjangan Guru Justru Diperluas dalam Draf RUU Sisdiknas untuk Kualitas Pendidikan

Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran

Polemik RUU PPRT, DPR Soroti Ketidakjelasan Strategi Pemerintah dalam Menyiapkan Standar Kompetensi dan Pendidikan Bagi PRT

Pemerintah Diminta Jelaskan Strategi di Balik Rencana Penghapusan Utang UMKM dan Defisit RAPBN 2026

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Diminta Lakukan Lima Langkah Strategis untuk Jawab Tuntutan Demonstran dan Keresahan Publik

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Diana Malemita Ginting Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Hakim Agung di Komisi III DPR
