Dosen UGM Kembangkan Bilik Swab COVID-19 yang Aman untuk Nakes


Bilik Swab hasil karya dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Jaka Widada. Foto: Humas UGM
MerahPutih.com - Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Jaka Widada mengembangkan sebuah bilik swab yang memudahkan dan melindungi tenaga kesehatan dalam mendeteksi infeksi virus corona pada pasien. Bilik ini membantu tenaga medis mendapatkan sampel lendir pasien dengan metode yang aman.
Bilik Swab berukuran 90x90 cm dengan tinggi 2 meter. Bodi bilik terbuat dari bahan alumunium panel composit (APC) dengan ketebalan sekitar 3 mm. Dilengkapi dengan pintu pada bagian belakang dan di bagian depan memakai kaca dengan tebal 6 mm dengan dua lubang yang dipasang saung tangan panjang berstandar medis. Lubang dilengkapi dengan handscoon sekali pakai untuk tangan petugas kesehatan memeriksa pasien.
Baca Juga
“Dengan bilik ini tenaga kesehatan tidak memerlukan alat pelindung diri saat melakukan tes swab pada pasien,” kata Jaka melalui keterangan pers di Yogyakarta, Senin (20/4)
Dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM ini menjelaskan tenaga kesehatan tidak perlu menggunakan APD karena berada di dalam bilik. Proses pengambilan sampel lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan pasien menggunakan sarung tangan yang menonjol keluar.
Selain itu Desain bilik bersifat dinamis, dapat bergerak dengan empat roda di bawahnya. Dengan desain seperti itu memungkinkan bilik untuk dipindah tempatkan dengan mudah dan dapat dipakai diberbagai tempat.
"Nakes hanya perlu pakai masker saja. Bilik turut dilengkapi dengan HEPA filter yang biasa dipakai untuk membuat ruangan bersih dan steril layaknya di laboratorium. Di dalam blik juga dilengkapi dengan amplifier dengan speaker sebagai sarana komunikasi dengan pasien," jelas pria yang meraih gelar doktor di University Tokyo ini.

Melalui bilik swab ini petugas kesehatan dapat merasakan kenyamanan saat melakukan uji swab pada pasien. Sementara kemanan baik petugas medis maupun pasien juga terjaga. Disinfeksi dilakukan pada sarung tangan sekali pakai dan permukaan luar bilik sebelum siap dipakai oleh pasien berikutnya.
“Jadi saat ada pasien baru datang untuk di swab kondisinya sudah bersih, sudah disemprot dan diganti dengan sarung tangan yang baru,”terangnya.
Saat ini pihaknya tengah membuat 5 bilik swab. Untuk membuat 1 unit bilik swab menghabiskan biaya sekitar Rp8 jutaan. Dalam proses produksi dia menggandeng dua UMKM di Yogyakarta. Dana pembuatan didapatkan dr donasi berbagai pihak. Nantinya bilik akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19.
Baca Juga
DPR Enggak 'Gentlemen' Tolak Perppu COVID-19, Ambyar Negara Ini!
Harapannya bilik swab ini mampu menginspirasi generasi muda untuk berinovasi mengembangkan yang lebih bagus lagi untuk bersama-sama menanggulangi COVID-19,” katanya. (*)
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
![[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi](https://img.merahputih.com/media/87/d4/c2/87d4c2f6df5e66141ccee3b8612dbf8b_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap
![[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap](https://img.merahputih.com/media/e3/38/d5/e338d589eb8451589cc43379b104938b_182x135.jpeg)
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
