[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap
Mantan Menpora Roy Suryo. (Dok. Kemenpora)
MerahPutih.com - Kontroversi soal seputar dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo tengah viral di media sosial. Salah satunya beredar informasi, mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) akan berbondong-bondong datang ke Jakarta.
Disebutkan, mahasiswa tempat Jokowi pernah kuliah ini meminta Presiden Prabowo Subianto hingga DPR untuk memerintahkan Polri menangkap penggiat media sosial Roy Suryo. Roy memang diketahui salah satu sosok yang paling vokal menyebut ijazah milik Jokowi palsu.
Informasi ini beredar di akun di akun X oleh akun “Dina Natalia Lee” (@gustavssondhela).
Narasi
ugm otewe jakarta
hari ini mahasiswa siap
berangkat kejakarta untuk
menwmui DPR dan meminta
kepada presiden prabowo
memwrintahkan kapolri untuk
menangkap roy suryo cs yang
telaha membuat gaduh dan
menghabat tatanan
kepemerintahan
hidup IRHaji jokowidodo
indonesia maju tanpa perusuh”
dengan menambahkan narasi:
“MAHASISWA UGM AKAN BERANGKAT KE JAKARTA, MEMINTA PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO UNTUK SEGERA MENANGKAP @KRMT_RoySuryo DEDEMIT MUARA ANGKE YANG SUKA BIKIN GADUH INDONESIA, SEGERA DIPROSES SECARA HUKUM
GANTUNG AJA ROY SURYO DI MONAS”
di unggahannya.
Fakta
Ternyata, informasi yang beredar tersebut adalah hoaks.
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan Google Images dengan kata kunci “gejayan memanggil”, pencarian berdasarkan nama aksi yang biasanya digunakan oleh mahasiswa UGM setelah melihat petunjuk lokasi yang terlihat di video yang dibagikan yaitu di Area Parkir Abu Bakar Ali di Yogyakarta.
Hasil pencarian mengarahkan ke beberapa sumber, salah satunya ke artikel berjudul “Revisi UU Pilkada Batal, Buah Keberhasilan Aksi Protes Mahasiswa” di situs Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id) terbitan Senin (27/8/2024) lalu.
Artikel ini memuat foto yang memperlihatkan spanduk dengan tulisan yang sama dengan spanduk di video yang disebarkan, yaitu “BERSAMA RAKYAT UGM FULL MELAWAN”.
Lalu, tak ada informasi resmi yang menguatkan klaim akun media sosial tersebut.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan. Faktanya video yang disebarkan adalah rekaman kegiatan aksi mengawal putusan MK menolak revisi RUU Pilkada pada Agustus 2024 lalu. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
[HOAKS atau FAKTA]: Dunia Tetapkan Status Bencana Internasional untuk Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Efek Banjir Sumatra Barat, Ikan Hiu Sampai Masuk ke Pemukiman Warga di Padang
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tak Tetapkan Status ‘Bencana Nasional’ di Sumatra karena Bukan Bagian dari Wilayah Jawa
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi