Dosen Indonesia dan Prancis Berkolaborasi Bikin Drone Bawah Laut


Dosen Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba), Kalimantan Timur, Hadi Hermansyah. ANTARA/HO-Kemendikbudristek
MerahPutih.com - Akademisi Indonesia dan Prancis tengah berkolaborasi membuat pesawat nirawak atau drone bawah laut untuk penelitian perubahan iklim lewat pengamatan komposisi air laut.
Penelitian ini difasilitasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program kerja sama Indonesia dan Prancis bernama Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara.
"Kami ingin menghasilkan model laut regional khususnya model transformasi massa air di perairan Indonesia dan bisa berdampak pada dunia secara keseluruhan," kata Dosen Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba), Kalimantan Timur, Hadi Hermansyah, dilansir dari Antara, Sabtu (29/6)
Dosen Program Studi D-3 Alat Berat Poltekba yang aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah itu memilih topik pemodelan sirkulasi arus laut menggunakan metode 3D Mohid di Teluk Balikpapan.
Baca juga:
Kejagung Tembak Jatuh Drone Misterius yang Terbang Dekat Markasnya
“Selain bisa mengembangkan riset keilmuan, manfaat dari kegiatan ini adalah memang jejaring penelitian yang sifatnya internasional dan ini menjadi nilai tambah bagi kami para dosen,” katanya.
Pada penelitian kali ini, Hadi mengambil tema Earth and Space Science dengan judul penelitian adalah Mesoscale Eddies–internal Wave Interactions And Its Role In The Transformation Of The Indonesian Throughflow Waters.
Hadi akan bekerja sama dengan Laboratoire D’etudes Géodésique Océanographie Spatiale (LEGOS) di Toulouse untuk melakukan riset selama dua tahun terhadap isu perubahan iklim yang kini melanda berbagai belahan dunia.
LEGOS merupakan laboratorium riset yang fokus untuk menangani riset-riset yang berkaitan dengan oseanografi yang diakui dunia internasional.
Baca juga:
"Kami juga akan merancang desain Autonomous Underwater Vehicles (UAVs)-drone bawah laut. Selama ini Indonesia cukup kesulitan untuk mengetahui kondisi bawah laut Indonesia yang memang sangat bervariasi," tandas Hadi. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ilmuwan Temukan Sampel Asteroid Ryugu, Apa Artinya?

China Ingin Buat Senjata 'Death Star', Terinspirasi dari Star Wars

Mau Skripsian, Cari Tahu nih Perbedaan Penelitian Kuantitatif vs Kualitatif

Tidak Semua Pengamatan Disebut Observasi, Begini Ciri dan Contohnya

NASA Temukan Titik Hijau Misterius di Mars, Ada Sisa Kehidupan Alien Purba?

Penelitian Ungkap Bermain Video Game seperti Olahraga di Gym

Apakah Alien Bersembunyi di Mars? Ilmuwan Ungkap Hal ini

Rajin Menulis Jurnal Bisa Bermanfaat untuk Melatih Daya Ingat

Gantikan ISS, Vast Siapkan Desain Stasiun Luar Angkasa Baru

Ilmuwan Temukan Kaki Seribu Raksasa yang Hidup 340 Juta Tahun Lalu
