Dokter: Jangan Sepelekan Rasa Haus, Bisa Jadi Tanda Dehidrasi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Mei 2024
Dokter: Jangan Sepelekan Rasa Haus, Bisa Jadi Tanda Dehidrasi

Dokter sarankan masyarakat jangan anggap sepele rasa haus. (Foto: Unsplash/engin akyurt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Sardjito, Metalia Puspitasari, mengemukakan ada beberapa indikasi dehidrasi yang penting untuk diwaspadai, dengan yang paling mudah dikenali adalah frekuensi dan volume urine.

Pada sebuah sesi diskusi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Metalia menyoroti rasa haus yang timbul akibat dehidrasi adalah sinyal dari tubuh yang menandakan kekurangan cairan.

Menurutnya, tanda-tanda dehidrasi, termasuk kekurangan cairan, bisa diamati dari frekuensi dan volume urinasi. Biasanya, seseorang akan buang air kecil sekitar setengah jam setelah minum.

Ia juga memberikan pedoman umum orang dewasa sebaiknya minum sekitar 30 cc per kilogram berat badan dalam 24 jam.

Baca juga:

Kiat Terhindar dari Dehidrasi hingga Heatstroke saat Panas Ekstrem Melanda

"Jadi misalnya berat badannya sekitar 50 kilo, maka kita bisa pakai patokan sekitar 30 cc dikali 50 kilo, jadi sekitar 1.500 cc (minimum konumsi air putih) per 24 jam gitu," katanya seperti dikutip ANTARA, Selasa (7/5).

Metalia juga mencatat warna urin bisa menjadi indikator dehidrasi, dengan warna yang lebih gelap menandakan kekurangan cairan, sementara warna yang lebih cerah menandakan kondisi yang lebih baik.

Baca juga:

Cuaca Panas, Air Hangat Ampuh Usir Gerah

Ia menjelaskan dehidrasi berat dapat mengganggu fungsi hemodinamika, yang dapat tercermin dalam peningkatan denyut nadi dan penurunan tekanan darah.

Selain itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan gangguan pada pelepasan air mata dan, pada anak-anak, menurunkan turgor kulit.

Baca juga:

Sudah Minum Masih Merasa Dehidrasi, Mengapa?

Metalia menegaskan risiko dehidrasi mencakup ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan kadar natrium rendah dan penurunan kesadaran.

"Ini (dehidrasi) juga ada risiko kemudian bisa muncul adanya batu ginjal," tutupnya. (waf)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan